4 Cara Meningkatkan Kesadaran Diri dan Empati di Tempat Kerja

4 Cara Meningkatkan Kesadaran Diri dan Empati di Tempat Kerja

getty

Di tempat kerja modern yang cepat, keterampilan teknis hanya sebagian dari persamaan kesuksesan. Sama pentingnya tetapi sering diabaikan adalah kesadaran diri dan empati, dua sifat yang membentuk bagaimana orang berinteraksi dengan orang lain dan merespons tantangan.

Ngel, yang Pusing, yang Lain, yang Pusing, yang Pusing di dalam tim. Semua dapat dipecahkan dengan mengembangkan strategi untuk meningkatkan penyelesaian konflik tersebut.

Mengakui pemicu emosional Anda sendiri terlebih dahulu dan belajar cara mengelolanya penting. Tetap tenang dan tenang bahkan ketika situasinya terasa panas akan membantu. Demikian pula, fokuslah pada meningkatkan keterampilan mendengarkan aktif Anda dengan benar-benar memahami perspektif orang lain tanpa interupsi. Jangan membuat asumsi dan tanyakan pertanyaan klarifikasi untuk mengetahui inti masalah.

Setelah semua orang telah tenang, akui kekhawatiran mereka bahkan jika Anda tidak sepenuhnya setuju dan hindari mengulang kesalahan atau masalah masa lalu. Sebaliknya, geser percakapan ke arah menemukan solusi.

Dengan melakukannya, Anda menumbuhkan lingkungan di mana anggota tim merasa nyaman menyatakan kekhawatiran lebih awal sebelum eskalasi dan Anda belajar dari konflik yang berhasil diselesaikan dan menerapkan pelajaran itu ke situasi mendatang.

Praktik Mindfulnes, Ubahlah Postur Kamu

Praktik mindfulness di tempat kerja dapat membantu Anda tetap fokus, mengurangi stres, dan meningkatkan interaksi dengan rekan kerja Anda. Mindfulness bisa dilakukan dengan cara dan bentuk yang berbeda. Mulailah hari kerja Anda dengan bertanya pada diri sendiri, “Apa yang ingin saya capai hari ini? Bagaimana saya ingin muncul bagi orang lain?” Melakukan ini dapat membantu menetapkan niat Anda untuk hari itu dan melacak tugas dan aktivitas Anda.

Saat Anda merasa stres atau terganggu, ambil beberapa napas dalam-dalam untuk menenangkan sistem saraf Anda dan meningkatkan fokus. Saat dalam pertemuan, praktikkan mendengarkan aktif dengan berkonsentrasi pada apa yang dikatakan orang lain tanpa menyiapkan respons Anda sebelumnya, dan catat jika membantu Anda tetap terlibat.

Pada akhir hari kerja Anda, Anda juga bisa merenungkan tiga hal yang Anda syukuri tentang hari itu untuk membantu mengubah pola pikir Anda menjadi lebih positif dan seimbang. Ini juga mempersiapkan Anda untuk berpindah dari lingkungan kerja ke ruang pribadi di mana Anda dapat bersantai dan fokus pada diri sendiri.

Jangan Ambil Feedback Secara Pribadi

Menerima umpan balik di tempat kerja adalah hal yang biasa dan diharapkan agar Anda memahami bagaimana Anda melakukannya dan bagaimana Anda dapat meningkatkan. Namun, umpan balik negatif juga tidak terhindarkan. Yang penting adalah bahwa Anda tidak menganggapnya sebagai serangan, tetapi sebagai kesempatan untuk mengidentifikasi perilaku atau pola yang mungkin perlu penyesuaian. Faktanya, 96% karyawan mengatakan bahwa menerima umpan balik secara teratur adalah hal yang baik.

Mempelajari cara memisahkan nilai Anda dari kritik membantu Anda mengelola emosi Anda dengan lebih baik dan menjaga perspektif yang jelas selama percakapan sulit atau perselisihan. Dengan memiliki pikiran terbuka dan sikap non-defensif dalam menerima umpan balik, Anda juga menciptakan ruang aman untuk komunikasi yang jujur di tempat kerja, yang mendorong orang lain untuk berbagi pikiran mereka dengan hormat.

Tetapkan dan Hormati Batas-Batas

Pada akhirnya, cara terbaik untuk memiliki kesadaran diri di tempat kerja dan mempertahankan empati adalah dengan menetapkan batas Anda sendiri dan menghormati batas yang rekan kerja Anda tetapkan untuk diri mereka sendiri. Hal ini memastikan lingkungan yang sehat, produktif, dan hormat yang mendorong kejelasan, saling pengertian, dan kepercayaan.

Ketika Anda mampu mengidentifikasi batas pribadi Anda, Anda tetap lebih teguh dan mampu berkomitmen secara realistis terhadap tugas tanpa merasa kewalahan. Pastikan untuk mematuhi batasan Anda dan jangan terlalu memperluas diri dengan mengatakan “Tidak” pada tugas di luar kemampuan Anda.

Demikian pula, Anda harus menghormati batasan orang lain. Tunjukkan bahwa Anda menghargai waktu, ruang, prioritas, dan tantangan pribadi mereka, yang membangun kepercayaan dan persahabatan. Di lingkungan seperti itu, empati tumbuh dan kebutuhan individu dipahami dan dihormati.

Ingat, meningkatkan kesadaran diri dan empati di tempat kerja bukan hanya perjalanan pribadi tetapi komitmen untuk menumbuhkan budaya tempat kerja yang sehat yang dibangun atas pemahaman, rasa hormat, dan kolaborasi. Menerapkan praktik-praktik ini berdampak positif bagi semua orang di tim dan menciptakan efek berantai yang mengubah tantangan menjadi kesempatan untuk pembelajaran dan pertumbuhan bersama!

Tinggalkan komentar