Otoritas energi Australia menyatakan bahwa pemadaman listrik di Victoria selama badai yang hebat pada Februari 2024 disebabkan oleh kerusakan tiang listrik dan saluran listrik, yang bertentangan dengan pos media sosial yang menyalahkan “kegagalan energi terbarukan”. Laporan awal dari Australian Energy Market Operator mengatakan bahwa ada cukup listrik yang dihasilkan untuk memenuhi permintaan di negara bagian tersebut, namun “kendala pada jaringan” mencegah pasokan ke rumah dan bisnis.
“Victoria telah memberikan gambaran masa depan energi Australia dengan pemadaman massal karena kegagalan energi terbarukan untuk mengatasi badai dan persyaratan,” bunyi bagian dari sebuah pos di platform media sosial X yang dibagikan di sini pada 14 Februari 2024.
Pos tersebut ditujukan kepada Chris Bowen, menteri perubahan iklim dan energi Australia setelah badai hebat di negara bagian Victoria pada 13 Februari yang pada puncaknya mematikan listrik lebih dari setengah juta rumah dan bisnis.
Masalah jaringan yang parah
Dalam pernyataan pada hari badai, Australian Energy Market Operator (AEMO) – otoritas energi negara itu – mengatakan bahwa garis transmisi utama terputus dan ada kerusakan luas pada saluran listrik dan infrastruktur energi kritis.
Keesokan harinya, Departemen Energi, Lingkungan, dan Aksi Iklim Victoria mengatakan cuaca ekstrem meruntuhkan “ratusan tiang listrik dan saluran” di seluruh negara bagian.
Sebuah laporan awal tentang insiden tersebut menyatakan bahwa grid distribusi – bukan pembangkitan listrik – bertanggung jawab atas pemadaman. Itu mengatakan bahwa runtuhnya menara memiliki “dampak signifikan pada sistem listrik Victoria”.
Guillermo Narsilio, seorang pakar infrastruktur di Universitas Melbourne, setuju dengan penilaian AEMO, mengatakan dalam email 5 Maret kepada AFP bahwa “penurunan tiang listrik dan saluran transmisi tampaknya menjadi penyebab langsung”.
Dia mengatakan bahwa menara transmisi dan saluran listrik tegangan tinggi “di- engineered dengan tingkat ketahanan tinggi, tapi tidak tak terkalahkan”, terutama ketika dihadapkan pada “kejadian langka dan kuat”.
“Ber