Hanya 100 hingga 150 tahun yang lalu di Amerika Serikat, pekerjaan kelas menengah rata-rata melibatkan aktivitas fisik dan tugas-tugas yang lebih berorientasi pada tenaga jauh lebih banyak daripada saat ini. Studi secara berulang kali telah menunjukkan bahwa tempat kerja zaman sekarang menekankan lebih banyak pada keterampilan sosial dan analitis, sementara keterampilan fisik dan manual semakin memudar dalam hal pentingnya. Akibat dari ini adalah lebih banyak pekerjaan kantor atau tugas-tugas yang bersifat duduk dan kurangnya gerakan fisik; ketika dilihat secara menyeluruh di seluruh ekonomi global selama beberapa dekade, fenomena ini jelas telah memberikan dampak signifikan pada kesehatan manusia.
Laju obesitas yang meningkat secara global telah menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi oleh bidang kesehatan. Laporan terbaru dari Federasi Obesitas Dunia menemukan bahwa pada tahun 2035, lebih dari setengah populasi global (hampir 4,5 miliar orang), akan mengalami obesitas. Tren ini yang semakin meningkat bukanlah hal yang mengejutkan; dari sudut pandang makroskopis, laju obesitas telah meningkat selama hampir 100 tahun terakhir ini, mengingat kondisi kerja yang terus berkembang, jam kerja yang digunakan untuk pekerjaan fisik oleh rata-rata orang, dan sifat kerja yang semakin bersifat duduk.
Modernisasi negara-negara secara global telah meningkatkan efisiensi di berbagai industri untuk membuat lebih banyak layanan dan barang dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Namun, dalam upaya ini, kualitas sering diabaikan. Sebagai contoh, studi telah menemukan bahwa tren meningkatnya penggantian gula tebu dengan alternatif sintetis atau lebih diproses mungkin merupakan faktor penyebab obesitas dan penurunan kesehatan yang signifikan. Penelitian juga menemukan bahwa bahan tambahan makanan dan pengawet, yang awalnya diciptakan untuk meningkatkan produksi masal dan memperpanjang masa simpan, juga terkait dengan peningkatan laju obesitas dan penyakit kronis. Akhirnya, salah satu masalah terbesar yang berkaitan dengan pola makan adalah meningkatnya biaya makanan organik, bebas pengawet dan “makanan alami” – yang berarti bahwa bagi konsumen rata-rata, makanan tanpa pengawet dan bahan tambahan tidak terjangkau.
Mengapa hal ini penting? Penurunan penekanan pada kesehatan individu berpotensi untuk menyebabkan peningkatan signifikan dalam laju penyakit kronis, termasuk risiko tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit sendi, dan gangguan pernapasan.
Untungnya, kesadaran tentang masalah ini semakin meningkat, mulai dari penelitian akademis yang lebih intensif di bidang ini, hingga sumber daya politik yang signifikan yang dialokasikan untuk tujuan tersebut. Selain itu, industri medis dan farmasi juga berupaya menangani masalah ini dengan miliaran dolar investasi dalam terapi. Terakhir, masyarakat sebagian besar merespons dengan baik terhadap perlunya mengatasi masalah ini dan menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Memang, masyarakat harus segera mengakui dan mencegah krisis yang semakin meningkat ini.