Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock telah memperingatkan para peserta perayaan perdamaian Paskah tradisional negara tersebut agar tidak menunjukkan sikap berpihak terkait perang di Gaza.
“Orang-orang di Israel tidak boleh dipertentangkan dengan orang-orang di Palestina,” kata Baerbock kepada kelompok media Funke Jerman. “Hal lainnya sangat berbahaya,” tambahnya.
“Kita tidak boleh memainkan keinginan kita untuk perdamaian di Gaza melawan perdamaian di Ukraina,” tambahnya.
Para peserta Mars Paskah tradisional Jerman dimulai pada Jumat Agung, dengan orang-orang turun ke jalan-jalan di kota Chemnitz, Gütersloh, Gronau, dan Biberach.
Mars protes terhadap senjata nuklir dan mendukung perdamaian telah diadakan pada waktu ini selama lebih dari 60 tahun. Hari utama aksi adalah Sabtu, ketika sekitar 70 acara diumumkan di Jerman.
Tahun ini para peserta mars menuntut berakhirnya pertempuran dan dimulainya negosiasi perdamaian di Ukraina serta di Jalur Gaza, kata jaringan yang mengkoordinir mars di seluruh negeri dalam rilis pers.
Mars akan diadakan di Sabtu di Bonn, Bremen, Duisburg, Hannover, Leipzig, München, Stuttgart, dan kota-kota lainnya.
Mars Paskah berasal dari gerakan perdamaian pan-Eropa abad lalu yang menuntut pemusnahan senjata nuklir dan memprotes perlombaan senjata, dengan mars Paskah pertama diadakan di Britania Raya pada tahun 1958.
Tahun ini, para peserta march di Jerman juga menuntut penolakan yang lebih mendasar terhadap logika perang dan militerisasi.