Maryse Condé, seorang penulis asal pulau Karibia Prancis Guadeloupe yang penjelajahannya tentang ras, gender, dan kolonialisme di seluruh dunia berbahasa Prancis membuatnya menjadi favorit abadi untuk hadiah Nobel dalam bidang Sastra, meninggal pada hari Selasa di Apt, sebuah kota di bagian selatan Prancis. Dia berusia 90 tahun. Kematian beliau, di sebuah rumah sakit, dikonfirmasi oleh suaminya, Richard Philcox, yang menerjemahkan banyak karyanya ke dalam bahasa Inggris.
Karya-karya Ms. Condé, dimulai dengan novel pertamanya, “Hérémakhonon” (1976), datang pada saat yang penting, ketika gagasan tentang sastra Prancis, yang berpusat pada karya-karya klasik penulis Prancis, mulai memberi jalan pada gagasan sastra berbahasa Prancis yang bermacam-macam, yang merangkum seluruh bagian dunia berbahasa Prancis.
Setelah tinggal di Guadeloupe, Prancis, Afrika Barat, dan Amerika Serikat, Ms. Condé mampu menyulap karyanya dengan kosmopolitanisme yang beraneka ragam; dia sama mahirnya dengan memoar, novel yang berlatar 18th-century Mali dan 17th-century Massachusetts, dan bahkan buku tentang tulisan makanan. Keahliannya ini mendapat pujian sebagai “grande dame” sastra berbahasa Prancis.