Visi Airbus Untuk Helikopter Berkecepatan Tinggi Masa Depan Memiliki Sayap Tetap Translated to Indonesian: “Visi Airbus untuk Helikopter Berkecepatan Tinggi Masa Depan Memiliki Sayap Tetap”

Airbus melakukan penerbangan perdana helikopter-pesawat hybrid anehnya yang disebut Racer di Marseille, Prancis pada hari Senin. Produsen pesawat tersebut mengkategorikan pesawat ini sebagai demonstrator helikopter compound berkecepatan tinggi. Berbeda dengan helikopter konvensional, Racer memiliki sayap tetap dengan kontrol permukaan dan baling-baling propulsi. Penerbangan perdana hanya berlangsung selama 30 menit tetapi Airbus bertujuan untuk membuka lingkup penerbangan Racer dalam dua tahun ke depan seiring dengan pengembangannya.

Seperti namanya, Racer mampu mencapai kecepatan yang sangat tinggi untuk sebuah helikopter karena konfigurasi baling-balingnya. Airbus menyatakan bahwa kecepatan jelajah helikopter compound tersebut saat ini adalah 248,5 mil per jam, kurang dari 1 mph dari rekor dunia saat ini yang dipegang oleh Westland Lynx. Namun, efisiensi bahan bakar menjadi dasar dari keberadaan program ini. Julien Guitton, kepala program Racer di Airbus, mengatakan:

“Tujuan dari Racer bukanlah untuk secepat mungkin, tetapi untuk menawarkan kemampuan operasional yang ditingkatkan dengan harga yang sesuai untuk misi di mana kecepatan benar-benar dapat menjadi aset. Ketika kami menanyakan kepada pengguna akhir apakah kecepatan tinggi menarik bagi mereka, jawabannya selalu ‘ya, tetapi’. Kecepatan dengan harga apapun, tanpa memperhitungkan dampak ekonomi dan lingkungan, tidak menarik bagi siapa pun.”

Sayap yang dipasang pada Racer memberikan 40 persen dari total angkat, memungkinkan untuk apa yang disebut Airbus sebagai Eco-Mode. Racer dapat mematikan salah satu dari kedua mesinnya dalam penerbangan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 20 persen. Meskipun itu adalah mode penerbangan yang lebih lambat, pesawat tersebut masih akan terbang lebih cepat daripada helikopter konvensional. Mesin kedua juga dapat dihidupkan kembali segera jika diperlukan. Airbus menyatakan bahwa Racer lebih nyaman untuk diterbangkan karena getaran yang berkurang akibat rotor utama.

Masa depan penerbangan tampaknya menuju arah di mana perjalanan helikopter akan semakin umum. Maskapai berharap dapat menawarkan layanan commuter dari pusat kota ke bandara kepada penumpang dalam beberapa tahun. Rencana tersebut berpusat pada pesawat eVTOL semi-otonom. Meskipun helikopter listrik telah berkembang pesat, keuntungan efisiensi yang dijanjikan oleh inovasi Racer dapat bermanfaat untuk pesawat lain.

Untuk berita terbaru, kunjungi Facebook, Twitter, dan Instagram.