Islamabad (AP) – Pakistan meminta warganya di Kirgistan untuk tetap di dalam rumah setelah kerumunan menyerang orang asing di ibu kota Jumat malam atas perselisihan yang tidak diketahui dengan para migran, kata Kementerian Luar Negeri Sabtu. Mereka juga telah repatriasi 140 mahasiswa Pakistan dari Bishkek setelah kekerasan.
Penerbangan khusus yang membawa pulang mahasiswa Pakistan dari Kirgistan mendarat di bandara di kota timur Pakistan, Lahore, kata Kementerian Dalam Negeri.
Pakistan berencana menggunakan lebih banyak penerbangan seperti itu untuk membawa kembali semua orang yang ingin meninggalkan Bishkek setelah kekerasan di negara Asia Tengah tersebut, tambah kementerian.
Menurut media lokal, kekerasan dimulai minggu lalu setelah bentrokan antara orang Kirgistan dan orang asing di kota.
Sebelumnya, Pakistan mengatakan kedubesnya di Bishkek telah berkomunikasi dengan pemerintah Kirgistan untuk memastikan keselamatan dan keamanan warganya. Beberapa mahasiswa Pakistan yang terluka telah dirawat di rumah sakit lokal di Bishkek.
Pada hari Sabtu, Pakistan memanggil diplomat Kirgistan untuk menyampaikan protes atas serangan yang diduga terjadi pada warganya.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif juga menyatakan kekhawatiran atas kekerasan tersebut dan mengatakan bahwa ia langsung mengirimkan seorang menteri senior Kabinet ke Bishkek untuk mengawasi upaya agar para mahasiswa Pakistan merasa nyaman.
Otoritas Pakistan mengatakan mereka tidak dapat mengonfirmasi apakah ada warganya yang tewas dalam serangan tersebut.
Ribuan warga Pakistan sedang belajar atau bekerja di Kirgistan.