Helikopter yang Membawa Presiden Iran Jatuh, Media Negara Melaporkan: Pembaruan Terkini

Diperbarui 19 Mei 2024, pukul 11:03 pagi waktu Timur

Sebuah helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi jatuh pada hari Minggu, menurut media negara Iran dan misi negara tersebut ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, namun belum ditemukan oleh pekerja pencari dan penyelamat karena kabut tebal.

Helikopter tersebut juga membawa Hossein Amir Abdollahian, Menteri Luar Negeri Iran.

Badan berita negara IRNA melaporkan bahwa operasi pencarian besar melibatkan 16 tim sedang berlangsung untuk menemukan helikopter tersebut. Cuaca buruk, laporan tersebut menyatakan, menghambat upaya tersebut. Tim belum berhasil menemukan lokasi jatuhnya setelah hampir lima jam.

Media negara belum melaporkan tentang korban atau mengkonfirmasi keberadaan atau kondisi presiden. Penyebab jatuhnya juga belum diketahui.

“Karena kompleksitas wilayah tersebut, koneksi menjadi sulit, dan kami berharap tim penyelamat mencapai helikopter dan dapat memberikan kami informasi lebih lanjut,” kata Ahmad Vahidi, Menteri Dalam Negeri Iran, kepada televisi negara.

Video yang ditayangkan di televisi negara Iran menunjukkan tim penyelamat berkendara di jalan pegunungan yang tebal kabut dan tim berjalan di bukit hijau mengenakan rompi merah putih dari tim darurat. Anjing penjaga juga dikirim, menurut media negara.

Tuan Raisi sedang dalam kunjungan resmi ke barat laut Iran. Delegasi menteri melakukan perjalanan dengannya dalam konvoi tiga helikopter, melaporkan media negara, menambahkan bahwa dua pesawat lainnya telah mencapai tujuan mereka.

Berikut adalah perkembangan terbaru:

Pemerintah membatalkan rapat kabinet yang direncanakan dan malah mengadakan pertemuan darurat dengan komite manajemen krisis negara, laporan media negara.

Hukum Iran menetapkan bahwa jika presiden meninggal, kekuasaan dialihkan ke wakil presiden pertama dan bahwa pemilihan harus diadakan dalam enam bulan. Wakil presiden pertama adalah Mohammad Mokhber, seorang politikus konservatif.

Tampilkan lebih banyak