Presiden Volodymyr Zelenskyy telah membahas kebutuhan pertahanan Ukraina selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Prancis yang baru, Stéphane Séjourné, di Kyiv.
Sumber: Zelenskyy di Telegram
Kutipan: “Hari ini, saya bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis yang baru, Stéphane Séjourné.
Kami membahas kebutuhan pertahanan kami, termasuk produksi bersama drone dan artileri serta penguatan sistem pertahanan udara. Saya memberikan informasi kepada [nya] tentang kemajuan terkait Formula Perdamaian. Saya berterima kasih kepada Prancis atas partisipasi aktifnya dalam upaya global ini!
Terima kasih kepada Prancis atas dukungan yang teguh di medan perang bagi para prajurit kami dan bantuan bagi rakyat kami!”
Detail: Dalam pidato video malamnya, presiden mengatakan bahwa pengunjungan pertama menteri luar negeri Prancis secara simbolis adalah “ke Ukraina, tepat pada saat Rusia mencoba berbagai cara untuk meningkatkan [efisiensi] serangan terhadap Ukraina dan menghindari pertahanan udara kami”.
“Saya berterima kasih kepada semua negara, dan khususnya Prancis, atas penguatan yang substansial terhadap perisai udara kami, dukungan yang teguh di medan perang bagi para prajurit kami, dan bantuan bagi rakyat kami,” kata Zelenskyy.
“Hari ini kami membahas kebutuhan pertahanan kami, termasuk produksi bersama drone dan artileri serta penguatan sistem pertahanan udara. Saya memberikan informasi kepada [menteri tersebut – ed.] tentang kemajuan terkait Formula Perdamaian. Saya berterima kasih kepada Prancis atas peran aktifnya dalam upaya global ini. Kami sudah menyiapkan untuk forum di Davos, menyajikan posisi kami dan peluang bersama bagi semua di dunia yang berjuang untuk meninggalkan dunia yang stabil dan bebas bagi anak-anak mereka. Nilai-nilai kami, bukan kegilaan dari diktator manapun,” tutup presiden.
Latar belakang:
Sebelumnya dilaporkan bahwa menteri luar negeri Ukraina dan Prancis telah melakukan pembicaraan bilateral tentang bantuan pertahanan dan kerja sama, serta aksesi Ukraina ke UE dan NATO dan membawa Federasi Rusia ke pengadilan, selama kunjungan menteri luar negeri Prancis ke Kyiv pada 13 Januari.
Stéphane Séjourné menyatakan bahwa Paris bersedia untuk bersama-sama memperkuat kemampuan Kyiv dalam memproduksi sistem senjata di wilayah Ukraina.
Séjourné tiba di Kyiv pada pagi 13 Januari. Ini adalah perjalanan resminya pertama ke luar negeri sebagai menteri luar negeri.
Minggu ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pengangkatan perdana menteri baru, Gabriel Attal, setelah pengunduran diri pendahulunya, Élisabeth Borne. Attal, yang merupakan perdana menteri termuda Prancis, memiliki hubungan dengan kota Odesa di Ukraina dari pihak ibunya.
Dukung UP atau menjadi patron kami!