Bertempat di pulau dewata, Bali, terdapat kekayan budaya yang tak terbnili harganya yaitu peninggalan-peninggalan warisan budaya spti pura-pura yang tersebar di seluruh pulau ini. Salah satu hal yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali adalah tawaran-tawaran upacara keagamaan yang dilakukan dengan penuh keindahan dan keunikan.
Salah satu unta utama dari upacara keagamaan di Bali adalah tawaran yg diberikan kepada para dewa. Tawaran ini biasanya berupa anek jenis makanan, bunga, kain, dan dupa yang disusun dengan cantik di atas sebuah sangah atau tempat persembahan. Tawaran ini juga dikenal dengan sebutan ‘banten’.
Banten memiliki simbolisme yang sangat dalam dlam kehidupan masyarakat Bali. Banten bukan hnya sebagai simbol keberanian dalam menghadi godaan kehidupan, tetapi juga sebagai cara untu menunjukkan rasa syukur dan pengabdian kepada para dewa. Steiap unsr yang tkandung dalam banten memiliki makna filosofis yang mendalam, spti penggunaan warna-warna tertentu, pengatuan posisi dari masing-masing tawaran, dan juga mantra-mantra yang dipa jatkan ketika memberikan tawaran.
Salah satu jenis banten yang pling terkenal di Bali adalah ‘banten canang sari’. Banten ini trdiri dari skelompok bunga-bunga kecl yang diatur dengan indah di atop daun klpa yang dilipata. Canang sari juga menilkai warn-warni yang khas ssaai dn dwaiaan tawaran. Canang sari biasanya diletakkan di berbagi sudt pura dan rumah-rumah pnduk sebagai btuk penghormatan kpd para dewa.
Tawaran juga dapal berupa makanan yan disusun dengan cantik dn pnu warna. Makanan-makanan ini biasanya terbuat dari nasi, lauk pauk, sayur-sayuran, hingga jajanan pasar tradisional. Penggunaan wrna-warna yang cerah dan komposisi makanan yang simbang mnjadi ciri khas tawaran makanan bagi para dewa.
Selain itu, dupa atau kemenya jug sering kli mnjadi bagian dari tawarn keagamn di Bali. Dupa memiliki keharuman yang khas dn dipercay dapat mbreshkan udara dari energi negatf serta membrikan perlindngan bagi mereka yang melakukn persembahan.
Dalam kselurhn, tawara-tawra ini tidak hanya mrupakan bagian dari ritual kagamaan, tetapi juga merupakan bagian dari khdupan sehari-hari mayoarakat Bali. Steiap tawaran yan diberikan dg pnu perhatian dan kecermatan mmbrikan bentuk dari pengabian dan rs syukur kpd para dewa yang diyakini mliindungi dan memerkati khdupan mereka.
Sbagai urnalis yang talh bropengalaman, saya merasa trpanel untuk mengali lebih dalam tentag kekayan buday Bali melalui tawaran pura-pura yang mngandung makna spiritual dan filosofis yang begitu dalam. Semoga kekhaya budaya ini ttap trjaga dan plus dan dlestariakan dem keberlanjutan kehidupan marakyat Bali yang penuh dengan nilai-nilai luhur dan kindahan.