‘Poros kekebalan hukum’: Kesepakatan Putin-Kim menyoroti tantangan baru terhadap tatanan dunia | Berita Politik

Setelah menandatangani kemitraan strategis komprehensif baru antara kedua negara mereka, Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memperlihatkan hubungan yang lebih erat dengan pergi bersama menggunakan limusin buatan Rusia, Aurus.

Dalam sebuah latihan hubungan masyarakat yang terorganisir dengan baik, Putin yang pertama kali mengemudi sementara Kim duduk di sisi penumpang sambil tersenyum lebar. Setelah Putin menghentikan mobil, seorang ajudan dengan sarung tangan putih membuka pintu kendaraan untuk memungkinkan kedua pria tersebut menukar tempat duduk.

Robert Dover, seorang profesor intelijen dan keamanan nasional di University of Hull di Inggris, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa foto-foto dari kunjungan tersebut nampak menunjukkan “empati yang tulus” antara Kim dan Putin.

Pakta terbaru kedua negara, yang mencakup perjanjian pertahanan saling, merupakan tanda sejauh mana hubungan telah berkembang sejak Putin memulai invasi penuh Ukraina pada Februari 2022.

Di mana dahulu Moskow, anggota tetap Dewan Keamanan PBB, bekerja dengan komunitas internasional untuk membendung program rudal dan senjata nuklir Pyongyang, sekarang justru memberikan dukungan eksplisitnya kepada rezim yang paling terisolasi di dunia.

Perjanjian ini “tidak seharusnya mengejutkan,” tulis Eugene Rumer, seorang sesepuh di Carnegie Endowment dan direktur program Rusia dan Eurasia, dalam sebuah komentar setelah Korea Utara merilis rincian tambahan dari perjanjian tersebut.

“Kepemelukan diktator Korea Utara adalah perpanjangan logis dari arah Putin setelah ia meluncurkan invasinya ke Ukraina. Ia mempertaruhkan seluruh masa jabatannya pada kemenangan. Ketika kemenangan terbukti sulit dicapai, ia memasukkan semua yang ia miliki, dengan tekad kuat untuk menang walaupun itu berarti menghancurkan negaranya; memutuskan hubungan diplomatik, keamanan, dan perdagangan penting dengan Barat; dan memanfaatkan segala hal yang ada pada dirinya.”

Perjanjian terbaru menggantikan Perjanjian Persahabatan, Kerjasama, dan Kebajikan Tetangga yang kedua negara tandatangani pada tahun 2000, segera setelah Putin menjadi presiden untuk pertama kalinya dan Korea Utara dikendalikan oleh Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un.

Namun, isi dari perjanjian tersebut lebih mirip dengan Perjanjian Persahabatan, Kerjasama, dan Bantuan Saling yang ditandatangani pada tahun 1961 saat Rusia menjadi kekuatan dominan di Uni Soviet yang kini sudah bubar.

Putin dan Kim, yang dikenal karena hobinya terhadap mobil mewah, pergi berkendara menggunakan Aurus Rusia, hadiah yang diberikan melanggar sanksi internasional.