Partai Rakyat Mongolia yang berkuasa diperkirakan akan memenangkan periode kedua meskipun ada kekhawatiran atas pemerintahannya.
Polll sudah dibuka di Mongolia di mana Partai Rakyat Mongolia (MPP) yang berkuasa diperkirakan akan memenangkan kemenangan meskipun kemarahan publik yang semakin dalam atas korupsi dan keadaan ekonomi.
Pemilih di seluruh negara yang luas ini, yang terjepit di antara Cina dan Rusia, sedang memilih 126 anggota untuk sebuah State Great Khural yang diperluas, parlemen negara itu.
Polll dibuka pada pukul 7 pagi waktu setempat (23:00 GMT pada Kamis) dan ditutup pada pukul 10 malam (14:00 GMT). Hasil awal diharapkan dalam beberapa jam akibat penghitungan suara otomatis.
MPP di bawah Perdana Menteri Luvsannamsrain Oyun-Erdene memenangkan kemenangan telak dalam pemilihan terakhir pada tahun 2020, tetapi ada rasa frustrasi yang semakin berkembang atas korupsi endemik, tingginya biaya hidup, dan kurangnya kesempatan bagi para pemuda yang membentuk hampir dua pertiga dari populasi.
Enkhmandakh Boldbaatar, 38 tahun, seorang pemilih di pinggiran ibu kota Ulaanbaatar mengatakan dia tidak memilih MPP maupun partai oposisi utama, Partai Demokrat, mengatakan mereka juga tidak berkinerja dengan baik. Ada 19 partai yang bersaing untuk kursi di parlemen.
“Hanya jalan ini dan beberapa bangunan yang dibangun. Hal akan berbeda jika mereka bekerja untuk rakyat,” kata Boldbaatar kepada kantor berita AFP.