Peserta konferensi partai Alternatif untuk Jerman (AfD) pada hari Minggu menolak proposal untuk memberlakukan aturan yang lebih ketat terkait perjalanan ke luar negeri dan wawancara dengan media asing bagi politisi dari partai sayap kanan tersebut.
Proposal untuk aturan yang lebih ketat, yang diajukan oleh beberapa peserta, muncul setelah pemberitaan negatif yang luas mengenai perjalanan ke Rusia dan penampilan di media negara Rusia oleh politisi AfD yang mengungkapkan kagum kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Florian Köhler, anggota parlemen negara bagian Bavaria dari AfD dan pendukung mosi tersebut, mengkritik “kunjungan ke diktator atau otoriter regional” dan mengatakan partai harus lebih fokus pada tanah air Jerman agar tidak dilihat oleh pemilih sebagai agen-agen vicarious dari negara asing.
Aturan tersebut akan mengharuskan anggota parlemen AfD berkonsultasi dengan pimpinan partai sebelum memberikan wawancara kepada media asing, bertemu dengan pemimpin asing di luar negeri, atau melakukan perjalanan “dengan koneksi politik.”
Mosi tersebut juga mengacu pada kandidat teratas yang penuh skandal dari AfD dalam pemilihan Parlemen Eropa baru-baru ini, Maximilian Krah.
AfD diusir dari kelompok Identitas dan Demokrasi (ID) sayap kanan di Parlemen Eropa setelah Krah membuat komentar yang sangat kontroversial membela anggota paramiliter Nazi SS dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia.