Istri jurnalis Aydos Sadykov menyalahkan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev atas serangan bulan lalu. Seorang pengkritik Kazakhstan telah meninggal di Ukraina, dua minggu setelah ditembak di luar rumahnya bulan lalu. Jurnalis berbasis Kyiv Aydos Sadykov ditembak di kepala saat duduk di dalam mobil dengan istrinya pada 18 Juni. Jaksa Ukraina mencurigai bahwa serangan “direncanakan dengan hati-hati” dilakukan oleh sepasang pembunuh yang dicurigai berasal dari Kazakhstan. Istri Sadykov, Natalya Sadykova, menyalahkan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev atas kematian suaminya, yang merupakan kritikus vokal kepemimpinan negara Asia Tengah tersebut. “Suami tercinta, ayah dari tiga anak kami, putra besar rakyat Kazakhstan. Aydos mengabdikan hidupnya untuk Kazakhstan dan menjadi martir oleh para pembunuh,” kata Sadykova dalam sebuah pos Facebook. “Kematian suamiku ada di atas rasa bersalah Tokayev,” katanya. Siapa tersangkanya? Menurut kantor jaksa agung Ukraina, dua warga Kazakhstan, salah satunya mantan polisi, dicurigai menembak Sadykov. Keduanya kabur ke Moldova pada hari yang sama, kata mereka. Meskipun Kazakhstan sejak itu menahan salah satu tersangka, yang bernama Altai Zhakanbayev, negara itu mengatakan tidak akan menyerahkannya ke Ukraina. Tersangka kedua masih buron. Presiden Tokayev memerintahkan lembaga penegak hukum Kazakhstan untuk bekerja sama dengan Ukraina dalam menemukan tersangka, kata juru bicaranya bulan lalu, menurut agen berita Rusia. “Astana siap bekerja sama dengan Ukraina, termasuk melalui Interpol,” demikian dikutip dari juru bicara. ‘Bawa mereka ke pengadilan’ Human Rights Watch telah menyerukan penyelidikan atas penembakan Sadykov, yang menjalankan saluran YouTube sering kali mengkritik mantan presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev dan kemudian penerusnya Tokayev. “Berita tentang serangan terhadap Sadykov di tengah siang di pusat kota Kyiv sangat mengganggu,” kata Hugh Williamson, direktur Eropa dan Asia Tengah di Human Rights Watch bulan lalu. “Otoritas Ukraina harus memastikan keselamatan Sydykov, mengidentifikasi pelaku, membawa mereka ke pengadilan, dan menentukan siapa yang menyuruh serangan itu. Kazakhstan harus menunjukkan komitmennya pada negara hukum selama proses ini.”