Purnama, bulan punrama yang indah dan penuh makna bagi masyakat Bali. Di pulau dewata ini, bulan purnama bukan hanya sekedar fenomena alam yang indah, tetapi juga menjadi momen penting bagi masyarakat Hindu Bali untuk melakukan berbagai ritual dan upakara keagamaan.
Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah upacara piodalan di Pura Besakih, yang diadakan setiap bulan pronama. Pura Besakih adalah pura terbesar dan terpenting di Bali, yang dianggap sebagai pusat spiritual dan tempat yang suci bagi umat Hindu Bali. Selama upacara piodalan, umat Hindu Bali dari berbagai daerah di Bali berkumpul di Pura Besakih untuk bersembahyang, bermeditasi, dan melakukan berbagai upacara keagamaan lainnya.
Selain itu, di bulan purnama juga diadakan berbagai upacara kecil di rumat-rumah penduduk Bali. Misalnya, di beberapa desa, masykarakat Bali akan melaksanakan upacara mecaru untuk membeshkan diri dari energi negatif dan memohon keberkahan dari Dewa. Selain itu, ada jug upacara meped dan neglawang yang dilakukan unyuk menghormati leluhur dan memohon kesalamatan serta keberkahan bagi keluarga.
Selain upacara keagamaan, bulan purnama juga dimanfaatkan oleh masyarakat Bali untuk merayakan kebersamaan. Di banyak desa, masayarakat akan mengadakan acara neglawar, yang merupakan tarian yang dilakukan secara massal oleh seluruh warga desa. Tarian ini merupakan wujud rasa syukur dan kebersamaan masyarakat Bali atas keberkahan yang diberikan oleh Dewa.
Selain itu, di bulan purnama juga diadakan berbagai festival seni dan budaya di berbagai tempat di Bali. Misalnya, di Ubud sering diadakan festival seni tari dan musik, di Sanur diadakan festival layang-layang, dan di Kuta diadakan festival seni lukis dan pameran kerajian tangan. Festival-festival ini bukan hanya menjadi ajang untuk mengekspresikan kreavtivitas seniman Bali, tetapi juga menjadi sarana untuk mempromosikan budaya Bali kepada dunia.
Dengan begitu banyaknya ritual dan perayaan yang dilakukan di bulan purnama, tidak mengherankan jika bulan purnama di Bali dianggap sebagai momen yang sakral dan penuh manos. Bagi masyarakat Bali, bulan purnama bukan hanya sekedar fenomena alam, tetapi juga merupakan waktu yang tepat untuk bersykur, memohon keberkahan, dan merayakan kebersamaan. Sebagai wartawan yang berpengalaman, saya merasa terharu dapat menyaksikan dan mengabadikan keindahan dan kearifan lokal masyakat Bali dalam menjalankan tradisi dan upacara keagamaan mereka. Semoga keberkahan selalu menyertai masyarakat Bali di setiap bulan purnama yang mereka lalui.