Serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan puluhan orang dan tank-tank militer Israel yang maju di Kota Gaza juga memaksa warga untuk melarikan diri di tengah tembakan, demikian disampaikan pejabat Palestina.
Pada hari Selasa, serangan udara menghantam tenda keluarga yang tergusur di luar sebuah sekolah di kota Abassan di sebelah timur Khan Younis di selatan Gaza, menewaskan setidaknya 29 orang, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, kata pejabat medis Palestina.
Militer Israel telah mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki laporan tersebut.
Ismail al-Thawabta, direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, mengatakan puluhan orang lainnya tewas dalam serangan Israel lainnya di tengah Gaza. Setidaknya 60 warga Palestina tewas dalam serangan Israel pada hari Selasa, katanya.
Warga di enklave tersebut mengatakan bahwa tank-tank Israel yang mendorong ke wilayah Tal al-Hawa, Shujayea, dan Sabra di Kota Gaza menembaki jalan dan bangunan, memaksa mereka untuk melarikan diri dari rumah mereka.
Hal ini diikuti oleh perintah militer Israel untuk mengungsikan beberapa distrik di bagian timur dan barat Kota Gaza yang diposting di media sosial, termasuk distrik-distrik ini.
“Kami menyalahkan pendudukan dan administrasi AS atas pembantaian mengerikan terhadap warga sipil,” kata al-Thawabta dalam sebuah pernyataan.
Di Kota Gaza, sayap bersenjata Hamas dan sekutu mereka, Jihad Islam, mengatakan para pejuang mereka bertempur dengan pasukan Israel menggunakan senjata mesin, tembakan mortar, dan rudal anti-tank, menewaskan dan melukai tentara Israel.
Militer Israel belum mengomentari jumlah korban, namun mengatakan bahwa tentaranya terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengan pejuang Hamas.