Pejabat Filipina mengatakan seorang tersangka dalam kasus pembunuhan minggu lalu terhadap dua warga Australia dan teman wanita Filipinonya telah menyerah. Seorang pekerja hotel menemukan tiga mayat korban, yang tangan dan kakinya terikat, pada 10 Juli di sebuah kamar hotel di resor populer Tagaytay city, di selatan Manila. Para korban adalah pria Sydney David James Fisk, 57 tahun, pasangannya Lucita Barquin Cortez, 55 tahun, warga negara Australia kelahiran Filipina, dan menantu Cortez. Kepala kepolisian Tagaytay, Charles Daven Capagcuan, mengatakan kepada Associated Press bahwa terobosan dalam kasus yang berusia seminggu tersebut terjadi ketika setidaknya tiga karyawan hotel mengidentifikasi tersangka berdasarkan gambar wajahnya yang ditangkap oleh kamera keamanan yang menunjukkan sebagian wajahnya yang terlindung masker. Capagcuan mengatakan identifikasi tersangka akhirnya membawa petugas ke provinsi asalnya di Batangas, dekat Tagaytay, di mana dia memutuskan untuk menyerah. Video menunjukkan seorang pria mengenakan topeng dan jaket hoodie serta membawa tas selempang keluar dari kamar korban beberapa jam sebelum mayat mereka ditemukan. Wali kota Tagaytay Abraham Tolentino dan Capagcuan memperkenalkan tersangka yang terborgol, mengenakan jaket hoodie, kacamata hitam, dan masker wajah, dalam konferensi pers pada hari Rabu. Nama pria tersebut tidak diumumkan. Wali kota mengulangi permintaan maafnya kepada kerabat korban dan kepada Australia atas “kejahatan brutal” yang terjadi di kotanya. “Dia ingin membalas dendam kepada manajemen hotel karena pemecatan yang dia alami,” kata Capagcuan kepada wartawan, menambahkan bahwa tersangka dulunya bekerja sebagai penjaga kolam renang di hotel tersebut. Pejabat berencana untuk mengajukan keluhan pidana atas perampokan selain pembunuhan terhadap tersangka, yang dikabarkan mengakui telah mengambil jam tangan dan sepatu Fisk setelah menyerangnya dengan pisau dan menyumbat Cortez dan menantunya, kata Capagcuan. Pasangan tersebut telah terbang dari Sydney ke Bali untuk berlibur kemudian pergi ke Filipina pada hari Senin untuk mengunjungi dua anak Cortez, dan memutuskan untuk mengambil istirahat singkat di Tagaytay sebelum kembali ke Australia, kata seorang kerabat wanita itu. Fisk adalah seorang eksekutif pengembang bisnis di perusahaan perangkat lunak yang dimiliki Australia, Jiwa Financials, menurut profil LinkedIn-nya. Dia sebelumnya adalah seorang perwakilan penjualan di perusahaan perangkat lunak pengumpulan utang Debtrak dan memiliki karier panjang di teknologi bisnis.