Pemerintah Tiongkok pada hari Sabtu menetapkan prioritasnya untuk mendorong pengeluaran konsumen karena permintaan domestik yang lemah terus membebani pertumbuhan.
State Council, kabinet Tiongkok, menetapkan 20 langkah kunci, termasuk mengeksplorasi potensi untuk memperluas konsumsi dasar di bidang seperti katering, layanan rumah, dan perawatan lansia, menurut pernyataan yang diposting di situs web pemerintah pusat.
Otoritas juga akan mencari cara untuk memajukan jenis pengeluaran baru, membudayakan toko ritel tanpa awak dan loker penjemputan sendiri, serta mendukung pengembangan olahraga elektronik dan e-commerce live streaming.
Pada bulan Juli, Partai Komunis Tiongkok berjanji akan menjadikan peningkatan konsumsi menjadi fokus kebijakan yang lebih besar dalam sebuah pleno dua tahun sekali tentang reformasi jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi negara tersebut secara tak terduga melambat ke laju terburuk dalam lima kuartal dalam data yang dirilis pada bulan Juli, karena pengeluaran konsumen yang terhenti menggagalkan lonjakan ekspor. Hal ini memicu desakan kepada pembuat kebijakan untuk melepaskan dukungan pemerintah untuk membantu Beijing mencapai tujuan pertumbuhan tahunan sekitar 5% untuk tahun 2024.
Dalam kerangka yang diumumkan pada Sabtu, pemerintah akan meningkatkan dukungan pendanaan untuk usaha kecil dan mikro yang memenuhi syarat di industri jasa, dan melaksanakan potongan pajak penghasilan pribadi tambahan untuk menutupi biaya merawat bayi dan anak di bawah tiga tahun, serta biaya pendidikan dan dukungan untuk lansia.
Beijing juga berencana mendorong pengembangan area pariwisata baru termasuk kapal pesiar, yachting, dan “terbang rendah.”
Otoritas akan meningkatkan dukungan kredit untuk area kunci konsumsi jasa, dan meningkatkan pasokan produk keuangan yang memenuhi kebutuhan pengembangan format konsumen baru seperti ekonomi berbagi, menurut pernyataan tersebut.
Terbanyak Dibaca dari Bloomberg Bisnisweek.