Jumlah korban tewas akibat longsor di tumpukan sampah besar di ibu kota Uganda, Kampala, telah naik menjadi 13, menurut kepolisian, saat petugas penyelamat terus melakukan penggalian untuk mencari korban selamat.
Setelah hujan deras beberapa minggu terakhir, sebagian besar sampah dari satu-satunya tempat pembuangan sampah di kota itu roboh pada Jumat malam, menimpa dan mengubur rumah-rumah di tepi lokasi saat warga sedang tidur.
Pada hari Sabtu, Otoritas Ibukota Kampala telah mencatat jumlah korban tewas menjadi delapan.
“Paling baru yang kami terima adalah 13 orang tewas, namun layanan penyelamat terus dilakukan,” kata juru bicara polisi Patrick Onyango pada hari Minggu.
Setidaknya 14 orang telah berhasil diselamatkan, katanya, sambil menambahkan bahwa kemungkinan masih ada yang terperangkap tetapi jumlahnya tidak diketahui.
Tenda-tenda telah dipasang di dekatnya untuk warga yang terdampak longsor, kata Palang Merah Uganda.
Tempat pembuangan sampah, yang dikenal sebagai Kiteezi, telah berfungsi sebagai satu-satunya tempat pembuangan sampah Kampala selama beberapa dekade dan telah berubah menjadi bukit besar.
Warga telah lama mengeluhkan limbah berbahaya yang mencemari lingkungan dan membahayakan warga.
Upaya oleh otoritas kota untuk mendapatkan tempat pembuangan sampah yang baru telah berlangsung selama bertahun-tahun.