Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Selasa mengatakan pasukan negaranya telah merebut puluhan lokalitas Rusia di wilayah selatan Kursk, satu minggu setelah melancarkan serangan lintas batas yang mengejutkan.
“Ukraina mengendalikan 74 komunitas,” kata Zelensky di platform media sosial X.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari yang telah dipublikasikan oleh pihak Rusia. Gubernur pelaksana Kursk, Alexei Smirnov, menyatakan pada hari Senin bahwa 28 lokalitas berada di bawah kendali Ukraina.
Proyek pemetaan DeepState Ukraina memperkirakan 44 pemukiman telah direbut, sementara media Rusia independen menyebutkan angka sekitar 30.
Zelensky mengatakan bahwa ia terus-menerus mendapatkan laporan situasi dari panglima tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi.
“Meskipun pertempuran yang sulit dan intens, pasukan kami terus maju di wilayah Kursk,” tambah Zelensky, mencatat bahwa semakin banyak tentara Rusia ditangkap untuk digunakan sebagai tawanan dalam pertukaran narapidana selanjutnya dengan Rusia.
“Saya bersyukur kepada para prajurit kita atas pengabdiannya yang heroik,” kata Zelensky.
Di wilayah yang dikuasai oleh Ukraina, inspeksi dan langkah-langkah stabilisasi sedang berlangsung, ujar Zelensky. “Pengembangan solusi kemanusiaan untuk teritori ini terus berlanjut,” ungkapnya.
Kiev sebelumnya mengatakan bahwa warga sipil tidak boleh terluka dalam serangannya yang dimulai sejak Selasa lalu.
Langkah-langkah selanjutnya sedang disiapkan, kata presiden, tanpa memberikan rincian.
Tujuan dari serangan ini, tambahnya, adalah untuk mencapai perdamaian yang adil secepat mungkin.
Pimpinan Ukraina telah menjelaskan bahwa mereka bermaksud menggunakan wilayah di wilayah Kursk sebagai alat tawar dalam negosiasi perdamaian. Tujuannya bukan untuk secara permanen menduduki teritori tersebut.