Otoritas di Irak Utara melaporkan korban dari serangan drone Turki | Berita Kebebasan Pers

Otoritas Kurdi mengatakan serangan drone Turki menewaskan beberapa orang, dengan laporan bahwa serangan tersebut menargetkan jurnalis.

Otoritas lokal dan media di wilayah Kurdi semi-otonom di utara Irak mengatakan beberapa orang tewas dalam serangan drone Turki pada hari Jumat, termasuk dua jurnalis.

Dalam pernyataan awal pada hari Jumat, wakil otoritas regional mengatakan mobil milik Partai Pekerja Kurdistan (PKK) diserang di dekat kota Sulaymaniyah, menewaskan pejabat senior PKK, pengawalnya, dan sopirnya.

Namun, pernyataan kemudian oleh Wakil Perdana Menteri Pemerintah Regional Kurdistan Qubad Talabani mengatakan serangan tersebut menargetkan sekelompok jurnalis, dua di antaranya tewas.

Mereka adalah dua jurnalis perempuan, bukan anggota pasukan bersenjata yang menjadi ancaman bagi keamanan dan stabilitas negara atau wilayah mana pun,” kata Talabani dalam sebuah pernyataan.

Reporters Without Borders (RSF), sebuah organisasi advokasi pers, juga merilis pernyataan mengecam kematian kedua jurnalis tersebut, yang diidentifikasi sebagai Hero Baha’uddin berusia 27 tahun dan Golestan Tara berusia 40 tahun dari Sterk TV.

Juga disebutkan seorang jurnalis ketiga dari outlet yang sama, Rebin Baker, terluka saat mereka bepergian bersama. Jonathan Dagher, kepala biro RSF di Timur Tengah, mencatat bahwa serangan Jumat ini mengikuti serangan drone lain pada 8 Juli yang menewaskan satu jurnalis dan melukai satu lagi.

Dengan tiga profesional media yang tewas dalam dua bulan terakhir, wilayah otonom Kurdistan Irak menjadi salah satu zona paling berbahaya di dunia bagi jurnalis,” katanya dalam sebuah pernyataan.