Penari tradisional Indonesia telah lama dihargai karena keindahan gerakan mereka dan cara mereka menggabungkan unsur-unsur seni yang berbeda. Tarian tradisional seperti Tari Topeng, Tari Pendet, dan Tari Kecak telah memengaruhi sejumlah seniman lintas disiplin seni termasuk musik, teater, dan seni visual.
Salah satu contoh yang menarik adalah pengaruh tarian tradisional Bali, seperti Tari Legong dan Tari Barong, terhadap seniman modern. Gerakan tarian yang indah dan cerita yang diungkapkan telah mempengaruhi musisi Bali seperti I Wayan Lotring dan seniman lukis I Gusti Nyoman Lempad. Mereka menggunakan elemen-elemen tari tradisional dalam karya mereka untuk menciptakan karya seni baru yang memadukan berbagai disiplin seni.
Pengaruh tari tradisional juga dapat dilihat dalam upaya-upaya seniman kontemporer untuk menggabungkan tarian dengan teknologi modern. Sejumlah seniman tari dan seniman digital telah bekerja sama untuk menciptakan pementasan tari interaktif yang menggabungkan gerakan tari tradisional dengan media digital. Hasilnya adalah karya-karya yang menakjubkan yang menggabungkan keindahan gerakan tari dengan inovasi teknologi.
Selain itu, kolaborasi antara seniman tari dan seniman lainnya seperti musisi atau perancang kostum juga telah menghasilkan karya-karya seni yang menarik dan inovatif. Misalnya, kolaborasi antara penari tari kontemporer Eko Supriyanto dengan perancang busana Anne Avantie telah menghasilkan pementasan tari yang memukau yang menggabungkan gerakan tari yang indah dengan busana yang megah.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengaruh tari tradisional Indonesia telah meluas ke berbagai disiplin seni dan telah menciptakan kolaborasi yang menarik antara seniman dari latar belakang yang berbeda. Ini membuktikan betapa pentingnya keberadaan tari tradisional dalam memperkaya dan memperluas dunia seni kontemporer. Para seniman terus mencari cara untuk menggabungkan keindahan tari tradisional dengan inovasi modern untuk menciptakan pengalaman seni yang baru dan menarik.