Hersh Goldberg-Polin, Sandera Amerika-Israel, Telah Meninggal

Hersh Goldberg-Polin, seorang warga Amerika-Israel yang telah ditahan di Jalur Gaza setelah diculik oleh Hamas dan sekutunya hampir 11 bulan yang lalu, telah meninggal dunia, Presiden Biden mengumumkan pada Sabtu malam.

“Sebelumnya hari ini, di sebuah terowongan di bawah kota Rafah, pasukan Israel berhasil mengambil enam jenazah sandera yang ditahan oleh Hamas,” ujar Bapak Biden dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih, merujuk pada sebuah kota di selatan Gaza. “Kami sekarang telah mengonfirmasi bahwa salah satu sandera yang tewas oleh teroris kejam Hamas adalah seorang warga negara Amerika, Hersh Goldberg-Polin.”

Pernyataan Bapak Biden dirilis beberapa jam setelah militer Israel mengumumkan bahwa mereka berhasil mengambil beberapa jenazah selama operasi di Jalur Gaza, dan bahwa mereka sedang bekerja untuk mengidentifikasi mereka. Pengumuman ini langsung memunculkan spekulasi di Israel bahwa lebih banyak sandera Israel telah meninggal selama ditahan, dan hal ini memperkuat panggilan untuk gencatan senjata segera agar sisa 100 sandera, baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup, dapat dikembalikan.

Mr. Goldberg-Polin, yang keluarganya juga mengumumkan kematiannya dalam pernyataan terpisah, merupakan salah satu dari sekitar 250 orang yang diculik oleh Hamas dan sekutunya selama serangan mereka pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel. Ia terakhir terlihat dalam sebuah video yang dirilis oleh Hamas pada bulan April dan mengalami luka serius selama serangan tersebut.

“Saya hancur dan marah. Hersh adalah salah satu dari orang-orang yang tak bersalah yang kejam diserang saat menghadiri festival musik untuk perdamaian di Israel,” kata Bapak Biden. “Ia kehilangan sebelah lengannya saat membantu teman dan orang asing selama pembantaian kejam oleh Hamas. Ia baru saja berusia 23 tahun.”

Dalam pernyataannya, Bapak Biden berjanji akan terus berupaya mencapai kesepakatan untuk menjamin pembebasan sandera. Namun, ia juga mengeluarkan peringatan: “Jangan salah, para pemimpin Hamas akan membayar atas kejahatan ini.”