Zelenskiy Mengulang Permohonan saat 51 Orang Tewas dalam Serangan Rudal Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, kembali menegaskan perlunya sistem pertahanan udara setelah peluru kendali Rusia menewaskan lebih dari 50 orang dalam salah satu serangan paling mematikan sejak invasi Kremlin dimulai pada Februari 2022.

Sebanyak 51 orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka dalam serangan di Poltava pada Selasa dini hari, demikian diungkapkan Kantor Jaksa Agung Ukraina dalam sebuah pernyataan setelah dua peluru kendali Rusia menghantam sebuah lembaga pendidikan militer dan rumah sakit di kota Ukraina tengah tersebut.

Serangan itu sebagian menghancurkan gedung institut komunikasi, dengan banyak orang terjebak di bawah reruntuhan, kata Zelenskiy pada Selasa melalui pos di Telegram.

Rusia telah meningkatkan serangan udara terhadap Ukraina, pekan lalu melepaskan serangan terbesar sejak perang dimulai dengan lebih dari seratus peluru kendali diluncurkan menyerang infrastruktur energi di seluruh negeri itu. Serangan itu terjadi setelah Kyiv melakukan penyusupan ke wilayah Kursk Rusia, yang membuat puluhan ribu warga mengungsi dari rumah mereka.

“Kami terus mendorong semua pihak di dunia yang memiliki kekuatan untuk menghentikan teror ini: Ukraina membutuhkan sistem pertahanan udara dan peluru kendali sekarang, bukan disimpan di gudang,” ujar Zelenskiy. “Serangan jarak jauh yang dapat melindungi kami dari teror Rusia dibutuhkan sekarang, bukan nanti. Setiap hari keterlambatan, sayangnya, berarti lebih banyak nyawa yang hilang.”

Serangan terhadap Poltava, yang terletak lebih dari 300 kilometer ke tenggara Kyiv, menyoroti bahaya dari peluru kendali, yang sulit diintersep karena kecepatan tinggi dan lintasan curamnya. Waktu antara alarm serangan udara dan serangan peluru kendali terlalu singkat untuk memberikan peringatan agar orang-orang mencari perlindungan di tempat perlindungan bawah tanah, kata Kementerian Pertahanan Ukraina melalui Telegram.

Serangan itu terjadi selama jam belajar, saat ledakan mengikuti alarm serangan udara dalam hitungan menit saat kadet sedang mencari perlindungan, kata juru bicara militer Dmytro Lazutkin di televisi lokal. Dia mengatakan tidak ada pertemuan publik atau perayaan yang sedang berlangsung di lokasi serangan, menepis spekulasi di media sosial.

Zelenskiy meminta penyelidikan segera terhadap keadaan serangan. Gubernur Poltava, Filip Pronin, mengumumkan masa berkabung tiga hari di daerah tersebut, menurut pos di saluran Telegramnya.

–Dengan bantuan dari Patrick Donahue.

(Diperbarui dengan jumlah korban baru dari paragraf pertama.)

Diterjemahkan oleh: [Nama Terjemahan Anda]