Olahragawan Rebecca Cheptege Dibakar oleh Pacar dalam Serangan Gasoline Brutal Setelah Pertandingan di Paris

Pelari maraton Olimpiade Rebecca Cheptege berada dalam kondisi kritis setelah diserang dengan bensin oleh pacarnya di Kenya. Menurut People, atlet asal Uganda itu mengalami luka bakar di lebih dari 75% tubuhnya setelah pacarnya, Nickson Ndiema, diduga menuangkan bensin padanya dan membakarnya di Kabupaten Trans Nzoia di Kenya bagian barat pada Minggu, 1 September. Polisi Kabupaten Trans Nzoia, Jeremiah ole Kosiom, mengatakan bahwa serangan itu terjadi di tengah cekcok antara Cheptegei dan Ndiema. “Pasangan itu terlibat adu mulut di luar rumah mereka,” katanya kepada pers, menurut BBC News. “Selama cekcok itu, pacar itu terlihat menuangkan cairan ke wanita sebelum membakarnya.” Ndiema juga terluka dalam kebakaran, menderita luka bakar yang serius. Pasangan itu diselamatkan oleh tetangga dan dibawa ke Rumah Sakit Moi Teaching and Referral di Eldoret, sebuah kota di dekatnya. Laporan yang diajukan oleh polisi setempat mencatat bahwa pasangan itu terdengar bertengkar tentang tanah tempat rumah mereka dibangun sebelum serangan itu terjadi. “[Ndiema] diyakini masuk ke dalam kompleks sekitar pukul 2 sore pada hari Minggu ketika istri dan anak-anaknya sedang beribadah,” kata Kosiom kepada The Standard. “Setelah pulang, Dickson, yang telah membeli bensin, mulai menuangkannya ke Rebecca sebelum dia membakarnya.” Dia juga mengatakan bahwa barang-barang, termasuk “jeriken lima liter” milik Dickson dan “ponsel yang terbakar yang diduga milik Rebecca,” diambil untuk analisis forensik. Insiden ini sedang diselidiki, kata People. Cheptegei berpartisipasi dalam Olimpiade Paris 2024 pada bulan Agustus, finis di tempat ke-44 dalam acara maraton. Wanita berusia 33 tahun itu pindah ke Kenya dari Uganda setelah membeli tanah di wilayah itu untuk tujuan pelatihan. Sebelum Olimpiade, Cheptegei memenangkan emas pada 2022 di Kejuaraan Lari Pegunungan dan Trail Dunia di Chiang Mai, Thailand.