Paus Fransiskus dan Imam Indonesia menyerukan persatuan melawan kekerasan agama | Berita Agama

Para pemimpin agama bertemu di Masjid Istiqlal dan menandatangani deklarasi yang menyerukan ‘harmoni agama demi kemanusiaan’. Paus Fransiskus dan Nasaruddin Umar, imam besar Masjid Istiqlal Jakarta, telah menandatangani deklarasi bersama yang menyerukan persahabatan lintas agama, menentang kekerasan agama, dan mendorong tindakan bersama untuk melindungi planet ini. Pemimpin agama menggelar deklarasi yang menyerukan ‘harmoni agama demi kemanusiaan’ di masjid terbesar di Asia Tenggara, di Jakarta [Tiziana Fabi/AFP]. Saat membuka pidatonya di masjid, Fransiskus menekankan persamaan agama, menyatakan bahwa “dengan melihat secara mendalam … kita menemukan bahwa kita semua adalah saudara, semua peziarah, semua dalam perjalanan menuju Tuhan, melampaui apa yang membedakan kita.” Dia memperingatkan terhadap penggunaan agama sebagai senjata untuk memicu konflik dan juga menyoroti krisis lingkungan sebagai ancaman eksistensial bagi peradaban manusia. “Kita memikul tanggung jawab untuk mengatasi krisis serius … yang mengancam masa depan kemanusiaan seperti perang dan konflik,” katanya, menambahkan bahwa krisis lingkungan merupakan “hambatan bagi pertumbuhan dan keberdampingan umat manusia.” Paus disambut dengan selamat di masjid oleh sebuah band perkusi yang sering digunakan dalam upacara Islam dan setelah duduk, dia dan Nasaruddin mendengarkan ayat dari Al-Quran yang dibacakan oleh seorang gadis buta muda serta sepotong dari Alkitab. Masjid Istiqlal berada di depan katedral Jakarta, terhubung oleh “tonggak persahabatan” sebagai simbol persaudaraan agama. Fransiskus mengunjungi terowongan sebelum pertemuan, memberkati dan menandatangani bagian dari terowongan tersebut. Terowongan tersebut dianggap penting di Indonesia sebagai simbol kebebasan beragama, yang dijamin dalam konstitusi negara, namun telah ditantang oleh kasus diskriminasi dan kekerasan terhadap minoritas agama yang berulang kali terjadi. Dari Januari 2021 hingga Juli 2024, terdapat setidaknya 123 kasus intoleransi, termasuk penolakan, penutupan, atau penghancuran tempat ibadah dan serangan fisik, Amnesty International mencatat menjelang kunjungan Fransiskus. Kemudian pada hari Kamis, Fransiskus akan mengadakan misa bagi hampir 80.000 orang di stadion sepak bola utama Indonesia, dengan puluhan ribu orang lainnya diharapkan berada di luar. Banyak orang telah melakukan perjalanan dari berbagai pulau di Indonesia untuk acara tersebut. Katolik adalah salah satu dari enam agama atau aliran resmi yang diakui di Indonesia, termasuk Protestan, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Mereka mewakili kurang dari 3 persen dari populasi negara ini – sekitar delapan juta orang – dibandingkan dengan 87 persen – atau 242 juta – yang beragama Islam. Paus Fransiskus, kanan, mencium tangan kanan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, setelah pertemuan dengan para pemimpin agama di Jakarta [Aditya Aji/Pool via AP Photo].