Atlet Olimpiade Uganda Cheptegei meninggal setelah dibakar oleh pacar | Berita Olimpiade

Pelari maraton Cheptegei meninggal pada usia 33 tahun akibat kegagalan organ ganda setelah menderita luka bakar 80 persen ketika pacarnya menuangkan bensin padanya dan menyalakannya di KEnya.

Atlet Olimpiade Uganda Rebecca Cheptegei telah meninggal empat hari setelah dibakar oleh pacarnya, kata ketua Olimpiade negara itu.

“Tidak bisa kami melihat meninggalnya atlet Olimpiade kami Rebecca Cheptegei … setelah serangan brutal oleh pacarnya,” kata Presiden Komite Olimpiade Uganda Donald Rukare dalam sebuah pos pada hari Kamis.

Perempuan berusia 33 tahun itu meninggal akibat luka bakar yang dialaminya ketika pacarnya menuangkan bensin padanya dan menyalakannya di Kenya.

Rukare menyebut insiden itu sebagai “tindakan konyol dan tidak masuk akal” dan mengatakan telah merampas negara dari “atlet hebat”.

“Warisan nya akan terus berlanjut,” tambahnya.

Kami telah belajar dari kematiannya atlet Olimpiade Rebecca Cheptegei OLY setelah serangan brutal oleh pacarnya. Semoga jiwanya tenang dan kami sangat mengutuk kekerasan terhadap wanita. Ini tindakan pengecut dan tidak masuk akal yang telah menyebabkan hilangnya sebuah … pic.twitter.com/V8Mog3oMOX

– Donald Rukare (@drukare) 5 September 2024

Cheptegei mengalami luka bakar pada tiga perempat tubuhnya, kata kepala pelaksana Rumah Sakit Rujukan dan Pengajaran Moi (MTRH) di kota Lembah Rift Eldoret, tempat dia dirawat, kepada wartawan pada Selasa.

Dia meninggal karena kegagalan organ ganda dini hari Kamis, kata petugas rumah sakit yang dikonfirmasi kepada media lokal.

Menurut Owen Menach, direktur layanan klinis di Rumah Sakit Rujukan dan Pengajaran Moi (MTRH), Cheptegei meninggal karena kegagalan organ ganda setelah menderita luka bakar 80 persen dari serangan tersebut. Dia dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) MTRH pada hari Senin.

Polisi mengidentifikasi tersangka sebagai pasangannya, Dickson Ndiema Marangach, polisi mengatakan dia membasahi Cheptegei dengan bensin dan menyulutnya pada hari Minggu di rumahnya di Endebess di county barat Trans-Nzoia.

Insiden itu terjadi hanya beberapa minggu setelah Cheptegei berpartisipasi dalam maraton wanita di Olimpiade Paris, di mana dia finis di posisi 44.

Komite Olimpiade Uganda meminta tindakan cepat dalam sebuah pernyataan yang mengkonfirmasi kematian Cheptegei.