Pria yang mengancam membunuh petugas di kantor polisi Jerman diduga memiliki motif ekstremis.

Seorang pria bersenjatakan sebilah machete berhasil diamankan dan ditangkap setelah mengancam akan membunuh petugas di sebuah kantor polisi di Jerman barat pada dini hari Jumat, demikian diungkapkan jaksa penuntut. Investigator menyatakan mereka menduga motif pelaku adalah ekstremis Islam.

Warga Albania berusia 29 tahun tersebut tiba di kantor polisi di kota kecil Linz am Rhein, di antara Koblenz dan Bonn, sekitar pukul 2:40 pagi. Jaksa penuntut menyatakan bahwa ia berulang kali berteriak “Allahu akbar” – “Allah Maha Besar” dalam bahasa Arab – dan mengancam akan membunuh petugas polisi.

Petugas polisi yang sedang bertugas mengunci pintu kantor polisi dan pintu halaman dalam. Pelaku mencoba namun gagal membuka pintu tersebut, ungkap jaksa penuntut dalam pernyataannya. Pasukan khusus dipanggil ke lokasi dan berhasil menaklukannya dengan senjata stun.

Para investigator yang melakukan penggeledahan di apartemen pelaku menemukan bendera kelompok Islamic State yang digambar di dinding.

Insiden di Koblenz ini menjadi tindak lanjut dari serangan dengan pisau yang terjadi pada 23 Agustus di kota Solingen di mana seorang pria dari Suriah diduga membunuh tiga orang. Seorang pria yang tewas dalam baku tembak dengan petugas polisi dekat Konsulat Israel di Munich pada hari Kamis juga diduga telah terpapar radikalisme.