Tentara Israel Mengatakan Rudal yang Diintersep dari Yaman

Sebuah rudal balistik yang ditembakkan ke arah Israel dari Yaman berhasil dicegat pada Minggu pagi, kata militer Israel. Rudal darat-ke-darat itu berasal dari timur dan mendarat di area terbuka, melaporkan tentara Israel. Pada pagi sebelumnya, sirene peringatan telah berbunyi di pusat negara itu.

Suara ledakan yang terdengar di jam-jam awal dini hari disebabkan oleh intersepsi rudal, kata militer, sambil menambahkan bahwa mereka sedang meninjau hasilnya.

Setelah serangan fatal pesawat tak berawak di Tel Aviv oleh milisi Houthi yang bersekutu dengan Iran pada awal tahun ini, Angkatan Udara Israel menyerang kota pelabuhan Hodeidah di Yaman pada bulan Juli, yang menyebabkan kebakaran besar dan enam kematian. Pemimpin Houthi kemudian mengumumkan fase baru dalam perang melawan Israel.

Surat kabar harian Jerusalem Post melaporkan bahwa rudal balistik telah ditembakkan menuju daerah metropolitan Tel Aviv.

Sistem pertahanan rudal Arrow 3 tampaknya gagal mengintersep proyektil sebelum memasuki atmosfer. Barulah pada percobaan kedua sistem pertahanan Arrow 2 berhasil menghantamnya di atas wilayah udara Israel.

Menurut laporan media, pecahan rudal mendarat di berbagai bagian negara, termasuk di kota-kota Modiin dan Rehovot. Israel memiliki sistem pertahanan rudal bertingkat.

Pertolongan pertama berjuang melawan kebakaran di lokasi setelah rudal balistik yang ditembakkan ke arah Israel dari Yaman berhasil dicegat pada awal 15 September, kata militer Israel. Rudal darat-ke-darat itu berasal dari timur dan mendarat di area terbuka, melaporkan tentara Israel. Pada pagi sebelumnya, sirene peringatan telah berbunyi di pusat negara itu. Ilia Yefimovich/dpa

Api meletus setelah rudal balistik yang ditembakkan ke arah Israel dari Yaman berhasil dicegat pada awal 15 September, kata militer Israel. Rudal darat-ke-darat itu berasal dari timur dan mendarat di area terbuka, melaporkan tentara Israel. Pada pagi sebelumnya, sirene peringatan telah berbunyi di pusat negara itu. Ilia Yefimovich/dpa