Setelah ledakan di Lebanon, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan “fase baru” dari perang itu.
Fokusnya adalah pada “front utara,” beberapa media Israel melaporkan pada hari Rabu, mengutip kantor Gallant.
Tentara Israel dan milisi Hezbollah Lebanon telah terlibat dalam baku tembak di front utara Israel selama beberapa bulan.
Angkatan dan sumber daya akan dipindahkan ke utara, media Israel mengutip pernyataan Gallant.
Koran online Times of Israel mengutip Gallant mengatakan bahwa tujuan perang Israel di utara adalah “jelas dan sederhana: untuk mengembalikan penduduk kota di utara ke rumah mereka dengan aman.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menjanjikan ini lagi dalam sebuah pidato video.
Menurut Kepala Staf Umum Israel Herzi Halevi, tentara Israel siap melakukan apa pun yang diperlukan untuk menciptakan kondisi untuk ini. “Kita masih memiliki banyak kemampuan yang belum kita gunakan,” sang jenderal menegaskan.
“Kita tidak melupakan sandera dan kita tidak melupakan tugas kami di selatan,” Gallant juga menunjukkan.
“Ini adalah kewajiban kita dan kami melakukannya pada saat yang bersamaan,” tambah Gallant.
Sejak awal perang Gaza hampir setahun yang lalu, konfrontasi antara Hezbollah dan militer Israel terjadi hampir setiap hari. Puluhan ribu orang di kedua belah pihak harus melarikan diri dari rumah mereka.
Hezbollah, yang bersekutu dengan gerakan militan Palestina Hamas, telah mengatakan bahwa mereka hanya akan membiarkan senjata berdiam ketika gencatan senjata telah dicapai di Jalur Gaza.
Paling tidak sembilan orang tewas dan lebih dari 300 terluka dalam ledakan baru perangkat elektronik di Lebanon pada hari Rabu, menurut laporan resmi.
Hezbollah dan Iran menyalahkan Israel atas serangan terkoordinasi yang diduga terjadi pada ratusan penerima radio. Israel belum secara resmi mengomentari hal ini.