Setidaknya 19 tewas akibat kebocoran metana yang menyebabkan ledakan di tambang batu bara Iran timur, lapor TV negara

Ledakan gas metana di tambang batubara di timur Iran menyebabkan setidaknya 19 orang tewas dan 17 lainnya terluka, dilaporkan televisi negara Iran pada hari Minggu. Beberapa penambang diyakini terperangkap di dalam.

Laporan tersebut menyebutkan kematian terjadi di tambang batubara di Tabas, sekitar 540 kilometer (335 mil) tenggara ibu kota, Tehran.

Otoritas mengirim personel darurat ke daerah tersebut setelah ledakan terjadi pada Sabtu malam, demikian laporan tersebut. Sekitar 70 orang sedang bekerja di sana saat ledakan terjadi. Belum jelas berapa banyak yang terperangkap di dalam tambang.

Presiden reformis Iran yang baru, Masoud Pezeshkian, yang bersiap untuk pergi ke New York untuk Sidang Umum PBB, mengatakan ia memerintahkan semua upaya dilakukan untuk menyelamatkan mereka yang terperangkap dan membantu keluarga mereka. Ia juga mengatakan penyelidikan atas insiden tersebut telah dimulai.

Iran yang menghasilkan minyak juga kaya akan berbagai mineral. Iran mengkonsumsi sekitar 3,5 juta ton batubara setiap tahun tetapi hanya menghasilkan sekitar 1,8 juta ton dari tambangnya per tahun. Sisanya diimpor, seringkali dikonsumsi di pabrik baja negara itu.

Ini bukan bencana pertama yang menimpa industri pertambangan Iran. Pada tahun 2013, 11 pekerja tewas dalam dua insiden pertambangan terpisah. Pada tahun 2009, 20 pekerja tewas dalam beberapa insiden. Pada tahun 2017, ledakan tambang batubara menewaskan setidaknya 42 orang.

Standar keamanan yang longgar dan layanan darurat yang tidak memadai di daerah pertambangan sering disalahkan atas kematian tersebut.

Tinggalkan komentar