Equinor Menghentikan Rencana Ekspor Hidrogen ke Jerman

Perusahaan energi Equinor mengatakan bahwa mereka tidak akan mengekspor blue hydrogen dari Norway ke Jerman karena masalah ekonomi dan kurangnya permintaan. Equinor pada tanggal 20 September mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan proyek yang seharusnya memasok gas hydrogen biru ke pembangkit listrik gas Jerman melalui pipa hydrogen pertama di dunia yang berada di lepas pantai. Hydrogen biru adalah bahan bakar yang dibuat dari gas alam melalui proses yang menangkap dan menyimpan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil sampingan. “Pipa hydrogen itu tidak terbukti menguntungkan. Itu juga berarti rencana produksi hydrogen juga ditunda,” kata juru bicara Equinor, Magnus Frantzen Eidsvold, kepada layanan berita Reuters. “Kami telah memutuskan untuk menghentikan proyek tahap awal ini.” Eidsvold mengatakan Equinor tetap akan melanjutkan proyek hydrogen lain yang masih dalam tahap awal, termasuk strategi di Belanda dan Inggris. Perusahaan energi Jerman, RWE, pada Januari 2023 menandatangani nota kesepahaman dengan Equinor untuk mendukung pasokan hydrogen, yang akan menyediakan bahan baku untuk fasilitas listrik gas siap hydrogen di Jerman. Pembangkit listrik tersebut akan membantu menggantikan pembangkit listrik batubara ketika Jerman menghentikan pembangkit listrik batubara. RWE mengatakan bahwa pipa tersebut bukan proyek mereka, tetapi lebih merupakan strategi yang memerlukan dukungan dari Norway dan Jerman. Eidsvold mengatakan rencana untuk membantu membangun pembangkit listrik gas siap hydrogen di Jerman bersama RWE akan terus dilanjutkan, tetapi hydrogen tidak akan diimpor dari Norway. RWE mengatakan pembangkit listrik gas siap hydrogen bisa beroperasi secepat tahun 2030 jika pejabat Jerman mendukung pembangunan.

‘Puluhan Miliar Euro’

CEO Equinor, Anders Opedal, tahun lalu mengatakan bahwa biaya untuk membangun rantai pasokan hydrogen dari Norway bisa mencapai “puluhan miliar euro.” Pejabat mengatakan biaya untuk pipa itu sendiri sekitar 3 miliar euro ($3,35 miliar). Eidsvold mengatakan Equinor membutuhkan komitmen jangka panjang lebih banyak dari pembeli di seluruh Eropa untuk mendukung proyek ekspor hydrogen. “Kami tidak mampu melakukan investasi semacam ini jika kami tidak memiliki kesepakatan jangka panjang dan pasar yang tersedia,” kata Eidsvold kepada Reuters. Seorang pejabat kementerian ekonomi Jerman pada hari Sabtu mengatakan kepada Reuters bahwa sekarang ada rencana untuk menggunakan gas Norway untuk memproduksi blue hydrogen di Belanda, dan mengirim CO2 yang ditangkap kembali ke Norway untuk disimpan. – Darrell Proctor adalah editor senior untuk POWER (@POWERmagazine).

Tinggalkan komentar