Video lama dari rumah yang runtuh di China salah dikaitkan dengan banjir di Thailand.

Pengguna media sosial telah membagikan video lama tentang sebuah rumah di China yang roboh dalam air banjir dengan klaim palsu bahwa video itu direkam selama banjir mematikan yang melanda bagian utara Thailand pada September 2024. Video tersebut sebelumnya sudah beredar dalam laporan-laporan China yang diterbitkan empat tahun yang lalu.

“Maaf atas kerugian, rumah itu butuh waktu lama untuk dibangun. Saya melihat ini dan menangis,” tulis keterangan dari unggahan TikTok yang dipublikasikan pada 17 September 2024 bersama beberapa tagar, termasuk #ChiangRaiBanjir dan #BanjirDiUtaraThailand2024.

Unggahan tersebut membagikan video selama 14 detik tentang sebuah rumah yang dikelilingi air banjir roboh.

Video tersebut telah ditonton lebih dari 520.000 kali.

Screenshot dari unggahan palsu di TikTok, diambil pada 20 September 2024

Klaim palsu tersebar setelah utara Thailand terkena dampak parah dari banjir bandang akibat Topan Yagi melanda Asia Tenggara dan meninggalkan lebih dari 500 orang tewas.

Provinsi-provinsi utara kerajaan tersebut terkena dampak yang sangat besar, dengan satu distrik melaporkan banjir terburuk dalam 80 tahun.

Video dengan klaim palsu yang sama telah dibagikan di Facebook, YouTube, dan TikTok.

Namun, video tersebut telah beredar sejak Juli 2020 dan menunjukkan sebuah rumah yang hancur akibat banjir di China timur.

Using a reverse image search on Google and Baidu, AFP menelusuri video tersebut kembali ke berita dan unggahan media sosial tentang banjir di China pada Juli 2020.

Banjir besar melanda sebagian besar wilayah China tengah dan timur pada saat itu, dan meninggalkan lebih dari 140 orang tewas atau hilang.

China News Service (CNS) yang dikelola negara mempublikasikan klip tersebut dalam sebuah laporan bertanggal 9 Juli 2020 dengan judul yang berbunyi: “Sebuah bangunan di Poyang, Jiangxi hancur dalam sekejap akibat banjir.”

Beberapa 710mm hujan deras di Kabupaten Poyang, Kota Shangrao di Provinsi Jiangxi dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan keruntuhan tanggul di Wengguidao,” tulisan keterangan video itu. “Sejumlah besar air banjir meluap dan melanda lima desa.”

Berikut adalah perbandingan tangkapan layar antara unggahan palsu di TikTok (kiri) dan laporan China News Service (kanan):

Perbandingan tangkapan layar antara unggahan palsu di TikTok (kiri) dan laporan China News Service pada 9 Juli 2020 (kanan)

Salah satu situs berita online China lainnya, The Paper juga mempublikasikan klip yang sama pada 9 Juli 2020 dalam laporan tentang banjir.

“Gedung tiga lantai di Poyang Jiangxi hancur dalam sekejap oleh air banjir,” judul laporan itu. “Warga dievakuasi sebelum kejadian.”

Video yang sama juga viral di platform berbagi video China, Bilibili pada Juli 2020, di mana komentar pengguna mengaitkan video itu dengan banjir di Poyang.

AFP telah membantah informasi yang salah terkait banjir di utara Thailand di sini.

Tinggalkan komentar