Direktur FBI Christopher Wray berbicara selama konferensi pers pada tahun 2023.
Departemen Kehakiman pada hari Jumat mengungkapkan tuduhan pidana terhadap tiga peretas Iran yang bekerja untuk Korps Garda Revolusi Iran atas penargetan dan kompromi akun elektronik ajudan kampanye Trump dan orang lain.
Indictment menuduh peretasan itu bagian dari upaya Iran untuk merusak kepercayaan dalam proses pemilihan AS menjelang pemilihan presiden November.
Jaksa Agung Merrick Garland, berbicara dalam konferensi pers pada hari Jumat, mengatakan pemerintah AS sedang melacak berbagai plot Iran untuk merugikan pejabat Amerika, termasuk mantan presiden dan calon presiden Republikan saat ini Donald Trump.
“Para peretas ini menyamar sebagai pejabat pemerintah AS, menggunakan persona palsu yang mereka buat untuk terlibat dalam spearphishing, dan kemudian memanfaatkan akses tidak sah mereka untuk menipu lebih banyak orang dan mencuri informasi rahasia lebih banyak,” kata Direktur FBI Christopher Wray pada hari Jumat, sesuai dengan pidatonya yang disiapkan.
FBI telah menyelidiki setelah kampanye Trump bulan lalu mengatakan telah diretas dan menyarankan bahwa Iran terlibat, tanpa memberikan bukti spesifik untuk itu.
Tiga pria tersebut dituduh melakukan penipuan kawat; konspirasi untuk mendapatkan informasi dari komputer yang dilindungi; dan dukungan materi kepada sekelompok teroris.
Garland mengatakan kedua kampanye Trump dan Harris telah bekerja sama dengan penyelidikan.
Para terdakwa berada di luar jangkauan AS dan belum jelas kapan, jika mereka akan pernah dapat ditangkap oleh otoritas Amerika.
Beberapa perusahaan teknologi juga telah memantau dan melaporkan ancaman peretasan kepada AS dari negara asing, termasuk Iran.
John Hultquist dari Kelompok Intelijen Ancaman Google mengatakan serangan Iran terus berkembang.
Peretas dari Garda Revolusi Iran “secara teratur menyamar sebagai hacktivis atau penjahat dan semakin menargetkan individu acak melalui email bahkan pesan teks,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Sebagian besar aktivitas ini dirancang untuk merusak kepercayaan dalam keamanan, dan digunakan untuk menyerang keyakinan dalam pemilihan khususnya.”