Serangan kedua menghantam rumah sakit di Ukraina timur laut saat pasien dievakuasi, otoritas dan saksi mengatakan.
Setidaknya delapan orang telah meninggal akibat dua serangan drone Rusia berturut-turut di pusat medis di kota Sumy, Ukraina, demikian kata pejabat Ukraina.
Serangan pertama pada Sabtu pagi menewaskan satu orang, dan itu diikuti oleh serangan lain ketika pasien dan staf sedang dievakuasi, kata Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan di saluran Telegramnya bahwa Rusia telah menghantam rumah sakit menggunakan drone Shahed, menyatakan bahwa sebelas orang terluka.
Sumy terletak tepat di seberang perbatasan dari wilayah Kursk Rusia di mana Kyiv melancarkan serangan mendadak pada tanggal 6 Agustus, yang diakuinya ditujukan sebagian untuk menciptakan “zona buffer” di dalam Rusia.
Jaksa wilayah mengatakan serangan pertama di Sumy pada hari Sabtu terjadi sekitar pukul 7:35 pagi (04:35 GMT), menghantam rumah sakit tempat terdapat 86 pasien dan 38 staf.
Serangan kedua terjadi sekitar pukul 8:25 pagi (05:25 GMT) saat penyelamat dan polisi memberikan bantuan dan mengevakuasi pasien di tempat kejadian, kata jaksa.
Dobrobat, kelompok relawan yang membantu memperbaiki rumah-rumah rusak, menulis di Facebook bahwa relawan mereka sedang bekerja di tempat kejadian saat serangan kedua terjadi.
“Mereka memposting video yang menunjukkan asap tebal, ledakan, dan orang-orang berlari mencari perlindungan saat sirene berbunyi.
“Orang hanya tergeletak di jalanan mati,” kata seorang relawan, sambil merekam dirinya sendiri di tempat kejadian pada ponselnya.
‘Pelan kemenangan’
Kekuatan udara Ukraina mengatakan mereka berhasil menembak jatuh 69 dari 73 drone Rusia yang diluncurkan semalam serta dua dari empat rudal. Otoritas kota di Kyiv mengatakan sekitar 15 drone telah ditembak jatuh di ibu kota Ukraina dan pinggirannya.
Di Rusia, Kementerian Pertahanan mengatakan Sabtu bahwa pertahanan udara semalaman telah menembak jatuh empat drone Ukraina di wilayah Belgorod dan satu di wilayah Kursk, kedua wilayah berbatasan dengan Ukraina.
Kamis lalu, Zelenskyy mengunjungi Amerika Serikat untuk meminta dukungan bagi Ukraina, bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris untuk menguraikan apa yang dia gambarkan dalam beberapa minggu terakhir sebagai “rencana kemenangan”nya.
Dia sebelumnya menggambarkan rencana lima poin tersebut sebagai “jembatan” menuju posisi negosiasi yang cukup kuat bagi Ukraina untuk memaksa Rusia mengakhiri perang dengan syarat Kyiv.
Sebelum pertemuan itu, Biden mengumumkan bantuan militer tambahan sebesar $8 miliar untuk Ukraina, paket yang mencakup penyediaan amunisi Joint Standoff Weapon (JSOW) untuk “menguatkan kemampuan serangan jarak jauh Ukraina”.