Siapakah Hassan Nasrallah, pemimpin Hezbollah yang dibunuh oleh Israel? : NPR

Pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, berbicara kepada kerumunan dalam penampilan publik yang jarang terjadi selama Ashura, yang menandai kematian Imam Hussein Syiah Islam, di pinggiran Beirut, pada 14 November 2013. Nasrallah telah tewas dalam serangan udara Israel di Beirut.

Kelompok militan Lebanon, Hezbollah, memastikan bahwa sekretaris jenderalnya, Hassan Nasrallah, tewas pada Jumat dalam serangan udara Israel di bagian selatan ibu kota Beirut.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kelompok tersebut, dikatakan bahwa Nasrallah “telah bergabung dengan para syuhada”. Kantor berita resmi Iran melaporkan pada hari Sabtu bahwa seorang komandan dalam Garda Revolusi Iran juga tewas bersama Nasrallah.

Militer Israel mengatakan telah membunuh pemimpin Hezbollah berusia 64 tahun dalam apa yang mereka sebut sebagai “serangan terarah” ke markas besar kelompok tersebut pada Jumat di lingkungan Dahiyeh di selatan Beirut.

Seorang pemimpin lama milisi yang didukung oleh Iran, Nasrallah lahir pada tahun 1960 dari keluarga miskin di bagian utara Lebanon. Dia adalah anak tertua dari sembilan bersaudara dan melanjutkan studi teologi singkat di Iran pada tahun 1989.

Sebelum bersama-sama mendirikan Hezbollah, Nasrallah belajar cara kerja di gerakan Amal, sebuah gerakan politik dan paramiliter Syiah. Dia dipilih untuk menjadi kepala Hezbollah dua hari setelah pemimpinnya, Sayyed Abbas Musawi, tewas oleh militer Israel pada tahun 1992.

Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hezbollah menjadi salah satu milisi paling kuat di Timur Tengah, memiliki kekuatan militer yang lebih kuat dari angkatan bersenjata Lebanon. Dibiayai oleh Iran, Hezbollah melatih pasukan dari Hamas. Organisasinya juga menyediakan layanan sosial.

Nasrallah memimpin kelompoknya dalam perang yang mendorong pasukan Israel keluar dari selatan Lebanon pada tahun 2000, mengakhiri pendudukan 18 tahun. Putranya, Hadi, tewas dalam pertempuran dengan pasukan Israel pada tahun 1997 — tahun yang sama ketika AS menetapkan Hezbollah sebagai organisasi teroris.

Selama dua dekade terakhir, Nasrallah hampir tidak pernah terlihat di televisi dan tidak pernah di tempat umum karena takut akan upaya pembunuhan.

Namun, di Lebanon dan di seluruh region, Nasrallah memiliki banyak pengagum. Sebuah laporan tahun 2020 oleh lembaga pemikir berbasis di London, International Institute of Strategic Studies, memperkirakan bahwa Hezbollah memiliki hingga 20.000 pejuang aktif. Mereka melihatnya sebagai seseorang yang melawan pasukan Israel dan Barat yang berusaha melemahkan Timur Tengah.

Tinggalkan komentar