Sejarah Hubungan Britania Raya dengan Kepulauan Chagos: Sebuah Linimasa | Kepulauan Chagos

Pada tahun 2019, Mahkamah Internasional PBB memberikan pendapat bahwa pendudukan Inggris yang terus-menerus atas kepulauan terpencil di Samudra Hindia ilegal dan memerintahkan Inggris untuk menyerahkannya kembali ke Mauritius “secepat mungkin”. Mahkamah Agung PBB mengutuk pendudukan Inggris atas kepulauan itu. Mahkamah tersebut menetapkan batas waktu enam bulan bagi Inggris untuk menarik diri dan untuk kepulauan itu disatukan kembali dengan Mauritius, tetapi Inggris tidak mematuhi perintah tersebut. Pada tahun 2021, mahkamah maritim internasional PBB menolak klaim Inggris atas kedaulatan atas Kepulauan Chagos, dan perdana menteri Mauritius mendesaknya untuk mengakhiri “pendudukan ilegal”nya. Pada tahun 2021, sekelompok pencari suaka Tamil yang melarikan diri dari Sri Lanka dengan perahu nelayan diselamatkan dan dibawa ke Diego Garcia. Mereka tetap berada di sana dalam kondisi yang mereka deskripsikan sebagai mengerikan, seperti di penjara. Laporan tentang percobaan bunuh diri dan tindakan menyakiti diri sendiri telah banyak terjadi. Pada tahun 2022, Inggris mengumumkan bahwa mereka setuju untuk membuka negosiasi dengan Mauritius mengenai penyerahan kepulauan Chagos di masa depan. Pada tahun 2024, Inggris setuju untuk menyerahkan Kepulauan Chagos kepada Mauritius, mengakhiri bertahun-tahun perselisihan pahit mengenai koloni Afrika terakhir Inggris, meskipun mereka akan tetap mengendalikan basis militer di Diego Garcia, yang dioperasikan bersama dengan AS.

Tinggalkan komentar