Sebuah delegasi Ukraina yang dipimpin oleh Perdana Menteri Denys Shmyhal tiba di Tokyo untuk sebuah konferensi yang difokuskan pada upaya rekonstruksi Ukraina, demikian diumumkan Shmyhal melalui Telegram pada 19 Februari.
Konferensi Jepang-Ukraina untuk Promosi Pertumbuhan Ekonomi dan Rekonstruksi, yang dihadiri oleh sekitar 300 orang dan 80 perusahaan, bertujuan untuk memfasilitasi dialog antara pejabat pemerintah dan sektor bisnis dari kedua negara.
“Kami mengundang perusahaan-perusahaan Jepang untuk menjadi bagian dari keajaiban ekonomi Ukraina,” kata Shmyhal, seperti dilansir melalui salurannya di Telegram.
Kepala pemerintahan Ukraina mengundang perusahaan-perusahaan Jepang untuk berinvestasi di sektor-sektor kunci ekonomi dan industri Ukraina, yaitu energi, pertanian, infrastruktur, otomotif, pengekstrakan mineral, dan IT.
“Setiap orang yang berinvestasi di ekonomi kami hari ini akan menghasilkan imbalan dan peluang yang luar biasa dalam beberapa tahun mendatang,” tambah Shmyhal.
Perdana Menteri Ukraina bertemu dengan rekan sejawatnya dari Jepang, Fumio Kishida, yang berjanji komitmen jangka panjang Jepang terhadap rekonstruksi Ukraina dalam pidato kuncinya.
“Perang di Ukraina masih berlangsung saat ini, dan situasinya tidak mudah. Namun, promosi rekonstruksi ekonomi bukan hanya merupakan investasi untuk masa depan Ukraina tetapi juga investasi untuk Jepang dan seluruh dunia,” ujar Kishida.
Dengan batasan hukum Jepang terhadap penyediaan bantuan militer ke luar negeri, dukungan Tokyo bagi Ukraina justru difokuskan pada upaya pemulihan.
Menurut Shmyhal, pengalaman Jepang dalam rekonstruksi pasca-Perang Dunia II dan keajaiban ekonominya memberikan inspirasi bagi Ukraina.
Seiring dengan mendekati dua tahun penuhnya invasi Rusia, biaya rekonstruksi Ukraina diperkirakan mencapai $486 miliar dalam satu dekade mendatang, menurut penilaian Bank Dunia, pemerintah Ukraina, dan Uni Eropa.
Jepang telah memberikan kontribusi lebih dari $12 miliar untuk Ukraina sejak dimulainya perang menyeluruh, terutama dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan keuangan.
Selama konferensi, negara Asia Timur tersebut diharapkan akan menjanjikan tambahan 15,8 miliar yen ($105 juta) untuk rekonstruksi Ukraina di beberapa bidang, termasuk penyusunan kembali daerah tambang dan pembangunan kembali infrastruktur, menurut Kyodo News.
Baca juga: Ukraina ingin membuat rekonstruksi menjadi transparan. Apakah akan berhasil?
Kami telah bekerja keras untuk memberikan berita independen dan berasal dari sumber lokal dari Ukraina. Pertimbangkan dukungan untuk Kyiv Independent.