Tiga Langkah Kunci yang Dapat Diadopsi oleh Kota-kota di Amerika Serikat untuk Memajukan Inisiatif Nol Bersih

San Francisco County, Cable Car, California Street, Overhead Cable Car getty

Kota-kota di Amerika Serikat memimpin perjuangan melawan perubahan iklim. New York Times melaporkan bahwa kota-kota ini bertanggung jawab atas hampir tiga perempat emisi karbon dioksida (CO2) dari bahan bakar fosil di negara ini. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa 89% populasi nasional akan tinggal di daerah perkotaan pada tahun 2050. Oleh karena itu, kota-kota Amerika akan memainkan peran penting dalam mencapai tujuan iklim pemerintah federal.

Banyak kota di Amerika Serikat telah berkomitmen untuk mencapai target iklim dan mengadopsi berbagai strategi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. Misalnya, New York menuju penyediaan seluruh listriknya dari sumber energi terbarukan, dan melalui penerapan UU Lokal 97 menargetkan pengurangan emisi GHGs dari bangunan. Secara bersamaan, Los Angeles menetapkan target ambisius untuk menanggulangi emisi GHG di sektor transportasi: tingkat adopsi kendaraan listrik sebesar 25% dan 100% pada tahun 2025 dan 2050, berturut-turut.

Tantangan tetap ada meskipun inisiatif-inisiatif ini. Institut Brookings menekankan perlunya sumber keuangan dan strategi pendanaan yang jelas dalam pembiayaan dekarbonisasi kota-kota. Selain itu, sebuah studi tentang 48 kota di Amerika Serikat menyoroti bahwa kota-kota telah underreporting emisi karbon dioksida mereka sekitar 20%, sebuah ketidaksesuaian yang dapat menggagalkan upaya mitigasi perubahan iklim mereka. Untuk membantu mengatasi masalah ini, para ahli terkemuka di bidang investasi, hukum iklim, dan data energi memberikan wawasan tentang bagaimana memanfaatkan kemitraan publik-swasta, menyelaraskan kebijakan iklim, dan standarisasi metode akuntansi emisi GHG dapat mendukung kota-kota dalam melaksanakan tujuan net-zero mereka.