Rencana untuk meningkatkan perjalanan sekolah Prancis ke Britania ‘berisiko’ di bawah aturan masuk Inggris yang baru | Brexit In Indonesian: Skema untuk meningkatkan perjalanan sekolah Prancis ke Britania ‘terancam’ di bawah aturan masuk Inggris yang baru | Brexit

Sebuah skema yang dirancang untuk meningkatkan jumlah anak-anak Perancis yang mampu melakukan perjalanan ke Britania Raya untuk keperluan perjalanan sekolah dilaporkan berada dalam bahaya akibat revisi persyaratan masuk di Inggris. Aturan baru untuk perjalanan sekolah Perancis diperkenalkan bulan Desember tahun lalu setelah pertemuan antara presiden Perancis, Emmanuel Macron, dan perdana menteri Inggris saat itu, Rishi Sunak. Pasangan ini mencapai kesepakatan untuk memungkinkan siswa Perancis melakukan perjalanan ke Britania Raya dengan menggunakan kartu identitas nasional, dan bagi teman sekelas non-UE mereka untuk masuk tanpa perlu visa, dalam upaya untuk mengatasi penurunan kunjungan setelah Brexit. Namun, Financial Times melaporkan bahwa skema tersebut berisiko akibat skema otorisasi perjalanan elektronik baru (ETA) Inggris, yang akan mulai berlaku pada 2 April 2025 dan akan meminta semua pengunjung UE untuk mendaftar sebelum melakukan perjalanan ke Inggris, sebuah proses yang mensyaratkan anak-anak harus memiliki paspor. FT mengutip surat yang ditulis oleh Valérie Boned, presiden Les Entreprises du Voyage, badan perdagangan utama agen perjalanan di Perancis, kepada menteri dalam negeri Inggris, Yvette Cooper, pada 8 Oktober yang bertanya apakah program untuk kelompok sekolah Perancis akan tetap. Grup tersebut mengatakan bahwa mereka tidak menerima balasan dari Kementerian Dalam Negeri. Kementerian Dalam Negeri menolak untuk berkomentar. Boned menulis dalam suratnya, yang dilihat oleh FT: “Semakin cepat kita berhasil membersihkan situasi ini, semakin kecil dampaknya pada jumlah perjalanan sekolah untuk 2025.” Banyak data dari Les Entreprises du Voyage, skema ini telah menyebabkan peningkatan 30% dalam perjalanan sekolah ke Inggris dari Perancis, yang dikatakan hanya 60% di bawah level 2019 ketika skema ini diperkenalkan. FT juga mengutip pejabat pemerintah Perancis yang “mengekspresikan keprihatinan” kepada pemerintah Inggris tentang bagaimana program ETA akan memengaruhi skema perjalanan sekolah. Pemerintah Buruh telah berkomitmen untuk “mereset” hubungan dengan UE. Perdana Menteri, Keir Starmer, mendapat tekanan dari Brussels agar reset termasuk pembukaan diskusi mengenai skema mobilitas pemuda yang akan memungkinkan pemuda dari UE untuk tinggal dan bekerja di Inggris untuk jangka waktu tertentu, dan sebaliknya. Namun, Starmer telah secara berulang kali menolak langkah tersebut, meskipun Inggris memiliki kesepakatan serupa dengan mitra yang lebih jauh geografisnya seperti Australia, Selandia Baru dan Kanada.

Tinggalkan komentar