Terkadang dalam hidup, keputusan yang diambil oleh pemerintah dapat berdampak besar pada kehidupan keluarga-keluarga yang rentan. Hal ini juga terjadi pada keluarga Hussam Abu Ghaban, yang mendapat kabar bahwa badan PBB yang bertanggung jawab atas kesejahteraan keluarganya dilarang beroperasi di Israel dan Gaza. Sebagai hasilnya, keluarga tersebut sekarang harus menghadapi ketidakpastian tentang bagaimana mereka akan dapat bertahan hidup tanpa dukungan yang selama ini diberikan oleh badan tersebut.
Keluarga Abu Ghaban telah bergantung pada bantuan UNRWA sejak mereka terusir dari desa mereka pada peristiwa Nakba 1948. Dukungan yang diberikan oleh UNRWA, seperti layanan kesehatan, pendidikan, dan bantuan pangan, telah menjadi hal yang vital bagi keluarga tersebut, terutama di tengah kondisi kehidupan yang sulit di kamp pengungsian tempat mereka tinggal.
Namun, dengan keputusan Knesset Israel yang mengarah pada pelarangan UNRWA, keluarga Abu Ghaban harus siap menghadapi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Bukan hanya itu, konsekuensi dari larangan tersebut juga dapat berdampak secara luas pada seluruh populasi yang masih tinggal di Gaza, terutama di tengah kondisi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.
Dengan demikian, peran UNRWA dalam memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza sangatlah penting, dan upaya untuk menghalangi operasinya dapat menyebabkan dampak yang sangat serius bagi masyarakat yang bergantung pada bantuan tersebut. Semua pihak, termasuk pemerintah Israel, harus mempertimbangkan dampak dari keputusan yang diambil terhadap kelangsungan hidup dan kesejahteraan populasi yang paling rentan di wilayah tersebut.