Untuk sampai ke Piazza San Marco yang ikonik di Venice, Anda harus menyeberangi beberapa kanal dan tidak tersesat di antara jalan-jalan setapak berbatu yang sempit. Ketika Anda akhirnya berbelok dan memasuki alun-alun yang luas dan berlantai keramik, Anda akan merasakan seperti telah mendapat penghargaan.
Plaza ini memancarkan kesan elegan, dengan menara yang menjadi pusat perhatian dan basilika berusia 1.000 tahun yang berdekatan. Wisatawan mencoba mengambil gambar ke arah tersebut, dan kursi-kursi kafe menghadap ke arah tersebut.
Namun, di bawah plaza ini, terdapat sebuah rahasia abad pertengahan yang baru ditemukan kembali oleh para arkeolog.
Para arkeolog di Italia mulai menggali pusat Piazza San Marco untuk merestorasi batu paving yang sudah diinjak-injak, demikian disampaikan oleh Superintendency of Archaeology, Fine Arts and Landscape for the Municipality of Venice and the Lagoon dalam kiriman Facebook pada 19 Februari.
Di bawahnya, mereka menemukan petunjuk pertama: sebuah makam bata berbentuk persegi yang diisi dengan tengkorak manusia. Foto yang mereka bagikan menunjukkan makam tersebut yang berisi lumpur.
Makam tersebut berasal dari abad ketujuh atau kedelapan, dimana pada masa itu orang sering dikubur di dalam atau di sebelah gereja, demikian dijelaskan oleh Sara Bini, arkeolog terkemuka dalam ekskavasi tersebut, kepada koran Italia Rai News.
Pada dekat makam yang berusia 1.200 tahun tersebut, ekskavasi mengungkapkan petunjuk kedua: reruntuhan dinding dan lantai.
Para arkeolog mengidentifikasi reruntuhan tersebut sebagai gereja abad pertengahan yang hilang, yaitu Gereja San Geminiano.
Berbasis pada sumber arsip, para arkeolog mengetahui bahwa gereja San Geminiano dibangun di suatu tempat di Piazza San Marco pada awal masa abad pertengahan, dihancurkan dan dipindahkan dua kali, kemudian dihancurkan secara permanen pada awal abad ke-19, demikian dilaporkan oleh koran Italia Corriere del Veneto.
Lokasi pasti gereja aslinya telah hilang selama berabad-abad, tetapi tidak lagi sekarang, kata para arkeolog.
Ekskavasi di alun-alun tersebut telah selesai, dan batu paving akan kembali diletakkan, demikian disampaikan oleh petugas dalam komentar Facebook. Bini menyatakan kepada Il Gazzettino bahwa sisa-sisa tersebut akan dianalisis lebih lanjut.
Venice terletak di pesisir barat laut Italia dan sekitar 250 mil di sebelah utara Roma.
Google Translate digunakan untuk menerjemahkan kiriman Facebook Superintendency of Archaeology, Fine Arts and Landscape for the Municipality of Venice and the Lagoon dan artikel-artikel dari Rai News, Il Gazzettino, dan Corriere del Veneto.
Alun-alun tua yang ditinggalkan selama 4.700 tahun – beda dengan yang lain – ditemukan di puncak gunung di Peru
DNA kuno mengungkapkan sindrom Down pada sisa-sisa berusia 5.000 tahun, demikian hasil penelitian. Ini adalah yang pertama kalinya
Kuburan massal korban Black Death ditemukan di Jerman. Lihat ‘kejutan’ mengerikan