Terdapat peningkatan sebesar 80% dalam jumlah wanita yang melaporkan penggunaan crack cocaine yang bermasalah di Dublin, menurut para konselor narkoba kota tersebut. Jumlah orang yang mencari pengobatan untuk penggunaan narkoba di Republik Irlandia meningkat sebanyak 594% dari 173 kasus pada tahun 2017 menjadi 1,201 pada tahun 2023, menurut statistik dari Badan Penelitian Kesehatan (HRB). Salah seorang pengguna mengatakan bahwa ia datang ke kota tersebut pada usia 20-an dimana ia menjadi seorang pecandu. “Saya mulai dari sekadar minum beberapa bir, lalu mengonsumsi beberapa pil ekstasi, dan kemudian saya terjerumus ke dalam heroin dan crack cocaine,” kata Ferghal Connolly. Dublin saat ini sedang menghadapi krisis crack cocaine, menurut Daithi Doolan. Crack adalah nama jalanan bagi bentuk padat cocaine yang biasanya dihisap. Daithi Doolan dari South Inner City Drug and Alcohol Partnership mengatakan bahwa banyak rumah di Dublin memiliki masalah adiksi. “Ini adalah krisis sungguh,” tambahnya. “Ini terjadi di sekitar gerbang sekolah dan di lapangan bermain.” Doolan, yang juga seorang anggota dewan Sinn Féin, mengatakan bahwa komunitas tidak mampu mengatasi skala penggunaan narkoba. “Intimidasi terkait narkoba memengaruhi individu, keluarga, dan seluruh komunitas yang menjadi sandera para penjual narkoba.”