Pemerintah Zimbabwe telah melarang “dengan segera” para petugas polisi menggunakan ponsel saat bekerja. Larangan tersebut tercantum dalam memo yang memerintahkan para petugas polisi untuk meninggalkan alat komunikasi pribadi mereka saat bertugas. Semua petugas diwajibkan untuk menyerahkan ponsel mereka kepada atasan saat tiba di kantor dan hanya menggunakan mereka selama waktu istirahat. Alasan larangan tersebut tidak disebutkan dalam memo namun diyakini bahwa ini adalah bagian dari upaya untuk meredam korupsi polisi. Larangan ini datang beberapa hari setelah dua petugas penegak lalu lintas ditangkap di ibukota, Harare, setelah video viral di media sosial menunjukkan mereka menerima suap dari kendaraan transportasi umum. Juru bicara polisi, Paul Nyathi, menggambarkan dua petugas yang ditahan sebagai “apel busuk yang tidak layak untuk bertugas dalam pelayanan polisi”. Kebijakan ponsel baru ini bertujuan untuk memperkuat apa yang mungkin merupakan perintah sebelumnya yang ditujukan kepada semua stasiun akhir bulan lalu. Itu mengatakan “meskipun sudah banyak instruksi yang melarang penggunaan ponsel selama bertugas oleh anggota polisi, para komandan tidak memberlakukan hal ini”. “Tidak ada anggota yang diizinkan memiliki ponsel saat bertugas. Ponsel hanya boleh digunakan selama istirahat dan waktu makan,” bunyi surat edaran tersebut. Petugas yang bertanggung jawab atas stasiun polisi telah diperintahkan untuk menegakkan larangan, dengan ancaman diberikan kepada mereka yang tidak patuh. “Setelah seorang anggota ditemukan dengan ponsel saat bertugas, petugas yang bertanggung jawab atas anggota tersebut akan dimintai pertanggungjawaban,” tambah memo tersebut. Polisi dianggap sebagai salah satu institusi yang paling korup di Zimbabwe karena gaji rendah dan kondisi kerja yang buruk.