Pada hari Selasa, Marylanders memilih untuk melindungi hak reproduksi dalam konstitusi negara bagian, menurut laporan dari Associated Press. Aborsi sudah legal di negara bagian tersebut. Dengan menyetujui amendment tersebut, pemilih telah membuat sangat sulit bagi para pembuat kebijakan di masa depan untuk mengesahkan undang-undang yang dapat membatasi perawatan reproduksi tanpa melanggar konstitusi negara bagian. “Hari ini merupakan kemenangan penting bagi hak, martabat, dan otonomi setiap orang di negara kita, dan juga pasien dan keluarga mereka yang terpaksa meninggalkan komunitas mereka untuk bepergian ke Maryland untuk perawatan kesehatan,” kata Morgan Nuzzo, salah satu pendiri Partners of Abortion Care, sebuah klinik di Maryland. Para advokat hak reproduksi mengatakan amendment tersebut melindungi penduduk Maryland dan mereka yang melakukan perjalanan ke Maryland untuk perawatan. Gubernur Wes Moore, seorang Demokrat, menandatangani paket undang-undang kebebasan reproduksi menjadi hukum pada tahun 2023. Undang-undang tersebut melindungi data catatan kesehatan elektronik, melindungi penyedia aborsi dari penuntutan di negara bagian lain, dan mensyaratkan perguruan tinggi negeri memberikan akses bagi mahasiswa ke layanan perawatan reproduksi komprehensif. Pemerintahan Moore juga menginvestasikan jutaan dolar dalam pelatihan penyedia aborsi dan menciptakan stok mifepriston setelah kasus pengadilan federal mengancam ketersediaannya. Maryland adalah salah satu dari 10 negara bagian yang memiliki kasus aborsi di pemungutan suara.