Donald Trump berbicara dalam sebuah kampanye di Pittsburgh, Pa. pada bulan November.
Mantan Presiden Donald Trump telah memenangkan negara bagian Pennsylvania, yang merupakan negara sasaran kunci, menurut pernyataan resmi oleh Associated Press.
Mengamankan 19 suara elektoral negara bagian tersebut merupakan kemenangan besar bagi Trump dan sebuah pukulan besar bagi Wakil Presiden Harris.
Kedua kandidat melihat Negara Bagian Keystone ini sebagai krusial bagi kesuksesan mereka, masing-masing mengunjungi Pennsylvania lebih dari selusin kali dan menghabiskan waktu yang signifikan di negara bagian tersebut menjelang Hari Pemilihan. Belanja iklan di Pennsylvania mencapai lebih dari setengah miliar dolar.
Kampanye Trump secara besar-besaran berfokus pada meningkatkan partisipasi pemilih di daerah pedesaan dan bekas wilayah industri negara bagian tersebut yang menjadi benteng Partai Republik. Strategi tersebut mengulangi kemenangannya pada tahun 2016, di mana ia dapat memenangkan negara bagian tersebut dengan memenangkan pemilih kelas pekerja kulit putih dan memotong keunggulan Demokrat dengan rumah tangga serikat buruh.
Kedua kampanye juga memberikan prioritas pada pendekatan kepada populasi Latino yang sedang berkembang di negara bagian tersebut. Sekitar 580.000 orang Latino memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan tahun ini di Pennsylvania, menyusun hampir 6 persen dari elektorat.
Trump berhasil memenangkan Pennsylvania pada tahun 2016 dengan selisih kurang dari satu persen, atau kurang dari 45.000 suara dari sekitar 6 juta suara yang dipetik. Namun, Presiden Biden berhasil membalik negara bagian tersebut pada tahun 2020, memenangkan dengan selisih 1,2 persen atau sekitar 80.000 suara.