FAA Melarang Penerbangan AS ke Haiti selama 30 hari setelah Pesawat Terkena Tembakan

Badan Penerbangan Federal telah melarang penerbangan Amerika Serikat ke Haiti selama 30 hari setelah insiden tembakan pada hari Senin, menurut Pemberitahuan Misi Udara yang dikeluarkan pada hari Selasa. “Operasi penerbangan sipil AS di wilayah dan ruang udara Haiti di bawah 10.000 kaki” akan dilarang, menurut FAA. Langkah ini diambil setelah pesawat Spirit Airlines yang terbang dari Fort Lauderdale, Florida, ke Haiti dialihkan setelah ditembak saat mencoba mendarat di Port-au-Prince, menurut Kantor Nasional Penerbangan Sipil Haiti. Seorang petugas polisi patroli di luar Bandara Internasional Toussaint Louverture setelah maskapai penerbangan menghentikan penerbangan, di Port-au-Prince, Haiti, 25 Oktober 2024. Pesawat tersebut ditembak empat kali saat mencoba mendarat di Bandara Touissant Louverture di ibu kota Port-au-Prince, kata OFNAC. Pesawat Spirit Airlines “dialihkan dan mendarat dengan aman di Santiago, Republik Dominika,” kata Spirit Airlines dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, menambahkan bahwa tidak ada penumpang yang melaporkan cedera dan seorang pramugari di pesawat melaporkan “cedera ringan” yang tidak dijelaskan dan sedang menjalani evaluasi medis. Pesawat itu berselisih 550 kaki dari landasan sebelum membatalkan pendaratannya dan dialihkan ke Republik Dominika, menurut data di FlightRadar24. Gambar berkas pesawat Spirit Airlines lepas landas dari Bandara Internasional Los Angeles. FOTO STOK/Adobe Stock FAA pada hari Senin telah mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa penerbangan Spirit Airlines mendarat dengan aman di Republik Dominika “setelah pesawat dilaporkan rusak oleh tembakan saat mencoba mendarat” di bandara Port-au-Prince. Pada hari Senin, penerbangan JetBlue dari Haiti ke New York City juga terkena peluru, kata maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan kepada ABC News. JetBlue mengatakan akan menghentikan semua penerbangan ke dan dari Haiti hingga 2 Desember karena kerusuhan sipil di negara tersebut. Kontribusi dari ABC News Aicha El Hammar Castano untuk laporan ini.