Trump mengisyaratkan garis keras terhadap China dengan pemilihan kabinet yang keras | Berita

Taipei, Taiwan – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengisi administrasi yang akan datang dengan figur yang dikenal karena pandangan yang keras terhadap Tiongkok, menandakan sikap keras terhadap Beijing dalam berbagai bidang mulai dari keamanan nasional hingga perdagangan. Trump pada Selasa mencalonkan mantan Direktur Intelijen Nasional John Ratcliffe sebagai kepala Central Intelligence Agency, tuan rumah FOX News dan veteran tentara Pete Hegseth sebagai menteri pertahanan, serta anggota Kongres Florida Michael Waltz sebagai penasihat keamanan nasional. Pada hari Senin, presiden terpilih tersebut menamakan Elise Stefanik, seorang perwakilan dari New York, sebagai pilihannya untuk duta besar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sementara itu, Senator Florida Marco Rubio diperkirakan akan diangkat sebagai menteri luar negeri. Kelima figur tersebut dikenal karena melihat AS dan Tiongkok sebagai terlibat dalam pertarungan kekuasaan Manichean dan menganjurkan sikap keras terhadap Beijing. Trump pada Selasa juga menunjuk CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk dan pengusaha Vivek Ramaswamy untuk memimpin “Departemen Efisiensi Pemerintahan”. Berbeda dengan figur lain di kabinet Trump, Musk, yang memiliki kepentingan bisnis yang luas di Tiongkok, dikenal karena pandangan yang relatif positif terhadap pemerintah Tiongkok. John Ratcliffe, Mantan Direktur Intelijen Nasional, bersaksi di depan sidang di Capitol Hill, Washington, DC, pada 18 April 2023 [Manuel Balce Ceneta/AP]. Figur lain yang dikenal sebagai pengkritik Tiongkok dan diusulkan sebagai kandidat untuk bergabung dengan administrasi Trump termasuk mantan Dubes Jerman Richard Grenell, Senator Tennessee Bill Hagerty, dan Mantan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer. Pada Selasa, Wall Street Journal, mengutip orang yang akrab dengan masalah ini, melaporkan bahwa Trump berencana untuk menunjuk Lighthizer sebagai “trade czar” nya. Lighthizer memainkan peran penting dalam perang dagang Trump selama masa jabatannya yang pertama, membantu merancang tarif pada barang dari Tiongkok senilai $380 miliar. Dia bisa memainkan peran serupa lagi jika Trump memutuskan untuk memenuhi janji kampanyenya untuk memberlakukan tarif sebesar 60 persen atau lebih pada barang-barang dari Tiongkok dan tarif 10-20 persen pada semua impor lainnya. Dalam bukunya yang berjudul No Trade is Free: Changing Course, Taking on China, and Helping America’s Workers, Lighthizer mendesak untuk lebih jauh “memisahkan diri” dari Tiongkok dengan membatasi perdagangan, termasuk ekspor teknologi penting. Dalam sebuah opini terbaru untuk Financial Times, ia menuduh negara lain “menerapkan kebijakan industrial yang dirancang bukan untuk meningkatkan tingkat hidup mereka, tetapi untuk meningkatkan ekspor guna mengakumulasi aset di luar negeri dan membangun keunggulan mereka di industri-in…