Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada hari Selasa meminta dukungan yang lebih kuat untuk Ukraina karena tekanan Rusia semakin intensif di front timur negara tersebut.
Rutte menekankan perlunya “melakukan lebih dari sekadar mempertahankan Ukraina dalam pertempuran,” beberapa saat sebelum bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris.
“Kita harus meningkatkan biaya bagi [Presiden Rusia Vladimir] Putin dan teman-teman otoriter yang mendukungnya, dengan memberikan Ukraina dengan dukungan yang diperlukan untuk mengubah arah konflik,” kata Rutte, sesuai dengan pernyataan pers NATO.
Beliau juga menekankan komitmen jangka panjang yang diperlukan dari mitra-mitra Barat, terutama ketika Ukraina menghadapi musim dingin terberat sejak perang dimulai pada tahun 2022.
Setelah pertemuan dengan Macron, Rutte menyoroti bahwa Rusia terus melakukan serangan terhadap Ukraina sambil memperkuat aliansinya dengan Tiongkok, Iran, dan Korea Utara.
“Kita harus bersatu – Eropa, Amerika Utara, dan mitra global kami – untuk menjaga keamanan dan kemakmuran rakyat kami,” ujar Rutte.
Beliau mencatat kemajuan dalam menguatkan industri pertahanan dan kemampuan produksi NATO tetapi meminta peningkatan belanja pertahanan untuk lebih mengurangi risiko konflik di masa depan.
“Semakin banyak yang kita habiskan untuk pertahanan, semakin kita mengurangi risiko konflik di masa depan,” ujar Rutte.
Rutte, mantan perdana menteri Belanda, mengambil alih peran sekretaris jenderal NATO pada 1 Oktober.