Sebuah larangan toilet transgender telah dikirim ke meja Ohio Gov. Mike DeWine setelah lolos dari legislatif negara bagian tersebut. RUU tersebut akan mengharuskan siswa di sekolah K-12, serta perguruan tinggi dan universitas di negara bagian, untuk menggunakan toilet atau fasilitas yang sejalan dengan gender yang diberikan saat lahir. RUU tersebut mencatat bahwa tidak dimaksudkan untuk mencegah sekolah membangun fasilitas sel tunggal dan tidak melarang seseorang dari gender yang berlawanan untuk masuk untuk membantu orang lain. RUU yang didukung oleh Partai Republik itu lolos dengan perolehan suara 60-31 di DPR dan lolos dengan garis partai di Senat, 24-7.Para pendukung mengatakan kekhawatiran mereka terletak pada privasi dan perlindungan siswa. “Ini melindungi anak-anak dan cucu kita di ruang privat di mana mereka paling rentan. Ini kita menggunakan wewenang legislasi kita untuk memastikan sekolah sebenarnya adalah lingkungan yang aman. Lagipula, kamar mandi, kamar mandi, ruang ganti harus menjadi tempat yang aman bagi siswa kita,” kata Senator Negara Bagian Partai Republik Jerry C. Cirino sebelum RUU tersebut disahkan. Para kritikus RUU mengatakan bahwa RUU tersebut menciptakan kekhawatiran yang tidak berdasar tentang siswa transgender dan malah dapat membuat siswa trans menjadi terkena diskriminasi atau kekerasan. “Saya tidak percaya bahwa ini adalah prioritas utama pada sesi pertama kami kembali dari cuti,” kata Pemimpin Senator Demokrat Nickie J. Antonio dalam sebuah pernyataan online. Berbagai organisasi medis, termasuk American Medical Association dan American Academy of Pediatrics, telah menentang kebijakan yang mencegah individu transgender mengakses toilet sesuai dengan identitas gender mereka. DeWine, seorang Republikan, telah melawan legislator Republik negara bagian sebelumnya dalam masalah transgender. Dia menolak RUU pelarangan perawatan pemuda transgender, yang akan membatasi pemblokir pubertas yang memperkuat gender, terapi hormonal, atau operasi. “Keputusan-keputusan ini harus dibuat oleh orang tua dan harus didasarkan pada tim dokter yang memberikan nasihat kepada mereka,” kata DeWine, menambahkan bahwa dia tidak menemukan keluarga atau rumah sakit yang mencari atau mengizinkan operasi untuk pemuda. “Ini orang tua yang telah melihat anak menderita kadang-kadang selama bertahun-tahun dan memiliki kekhawatiran nyata bahwa anak mereka mungkin tidak akan bertahan.” Kantor DeWine menolak permintaan ABC News untuk komentar tentang RUU tersebut. Dia mengatakan kepada wartawan musim panas lalu bahwa dia harus melihat “bahasa tertentu” dalam undang-undang tersebut. “Saya mendukung agar anak-anak bisa pergi ke kamar mandi dengan penugasan gender sehingga mereka memiliki perlindungan itu, tetapi saya harus melihat bahasa tertentu,” kata DeWine kepada wartawan.